Minggu, 30 Desember 2018

Kesimpulan 2018, resolusi 2019

2018 adalah tahun, mungkin bisa spesial meskipun gua gak begitu prefer kesitu ya. Intinya 2018 adalah tahun overwhelm gua. 2018 Merupakan tahun yang panjang bagi gua bukan karena gua sudah berkepala dua, tapi ya karena ini adalah tahun kedua gua dikampus, 2018 seolah memperkenalkan kehidupan kampus yang asli. 2018 juga merupakan tahun dimana gua merasa ada peningkatan dalam kedewasaan diri, ditahun ini gua mulai bisa mencoba membuat visi untuk diri gua sendiri bagaimana nanti kedepannya. Gua mulai bisa memikirkan gimana nanti dalam proses menyelesaikan kuliah, kehidupan gua setelah lulus, gimana nanti gua akan menikah, punya anak, kemudian misi yang harus gua lakukan sebelum gua beranjak usia kepala 5, semua itu mulai gua pikirkan dan semua visi itu muncul ditahun 2018 ini. Ditahun 2018 juga gua mengembangkan persepsi, gua berkenalan dengan orang-orang baru, dari beberapa organisasi, gua merasa 2018 bukanlah adalah tahun dimana gua mulai membuka gerbang masa depan untuk diri gua sendiri. Gua juga belajar untuk mulai membuat resolusi baru untuk diri gua sendiri. 

Resolusi 2019. Oke, ini pertama kalinya gua membuat resolusi untuk diri gua sendiri, menurut gua ini penting karena bagaimanapun waktu itu adalah hal yang paling berharga, karena waktu tidak akan pernah kembali, jangan sampai menyesal dihari esok karena tidak memanfaatkan waktu sedikitpun. Resolusi tahun 2019 yang paling dekat adalah membeli kamera Nikon mirrorless 1J5. Kenapa gua ingin beli kamera ini ?, sebelumnya gua udah tulis tentang gua akan pergi ke Tokyo tahun 2020 untuk nonton olimpiade, dan dari pengalaman Asian Games kemaren dimana gua sering banget ditegur dengan petugas lantaran kamera yang gua pake adalah DSLR which itu adalah kamera profesional, jadi gua dapet saran dari banyak temen untuk beli kamera mirrorless karena mirrorless itu bisa dipakai disemua event. Lanjut, setelah beli kamera yang paling penting untuk resolusi tahun ini adalah dapet IP bagus, kalo bisa diatas 3,2 karena gua harus punya IPK bagus nanti ketika lulus, yah itu semua kembali kediri gua sendiri. Kembali ke masalah finansial tahun 2019, gua sekarang ini udah ada tabungan, tapi itu akan kepake nanti untuk beli kamera. Gua targetin nabung untuk Tokyo 2020 harus udah dimulai bulan April 2019, tepat setelah kamera mirrorless itu gua beli, gua akan menabung setengah dari duit jajan gua perbulan. Masuk kuartal 3 tahun 2019 gua harus udah beli tiket Olimpiade Tokyo dan tiket pesawat kesana, ini penting karena nanti sisa tabungan untuk mendekati event itu harus cukup untuk akomodasi, hotel dll, tentu saja visa jangan lupa, waduh gua harus perpanjang paspor lagi ya, ya gampanglah itu. Dan tahun 2019 juga gua harus mulai membuat penghasilan dari diri sendiri, ini penting karena setelah lulus, gua gak akan lagi dapet jajan dari ortu, dan gua sangat senang karena tahun 2018, gua cukup banyak membuka channel pertemanan dimana-mana, ini adalah hal penting yang harus dilakukan ketika kuliah, buka channel sebanyak-banyaknya karena penting untuk nanti sesudah lulus. Dengan memiliki penghasilan murni, ini juga bagus untuk pengalaman, sekaligus nambahin duit buat nanti gua ke Tokyo, selain itu juga dari sisi pengalaman juga bagus untuk menambah peluang pekerjaan usai lulus nanti. Bagaimana resolusi politik 2019 nanti ?, ini adalah resolusi paling mainstream menurut gua, entah kenapa orang-orang jadi mulai hal semacam ini, tapi yang penting gua pengen pilpres yang bersih, damai, tanpa perpecahan, itu aja, apa gua punya dukungan capres, tentu, gua udah mantap dengan pilihan gua, gua pengen presiden yang kuat, menepati seluruh menifestonya, mencerdaskan bangsa, dll yang intinya membawa negara kita ke level yang lebih tinggi. 

Jumat, 14 Desember 2018

Visa ke Belanda

Kabar baik untuk gua, kemaren gua baru aja ngambil paspor gua di konsulat Belanda di Benoa Square dan a good news, gua mendapat Visa Belanda, bukan cuma visa Belanda, tapi juga Schengen visa yang berarti gua bisa dengan mudah jalan-jalan ke negara-negara sekitar Belanda yang merupakan anggota Schengen area, kayak contohnya Jerman, Perancis, Belgia, Luxembourg, Swiss dll. 

Apa aja yang harus dipersiapkan untuk apply visa ke Belanda???, cukup kompleks sebenarnya, dan prosesnya lebih rumit daripada pas gua jalan-jalan ke Australia. Ini adalah proses yang gua alami selama gua apply visa Belanda yang kira-kira memakan waktu 2 minggu. Dokumen yang harus dipersiapkan untuk apply visa ini adalah : 
  1. KK 
  2. akta kelahiran
  3. surat keterangan mahasiswa aktif
  4. untuk yang Belanda kali ini, gua harus cetak rekening koran di bank, untuk memastikan bahwa gua punya cukup uang ketika berangkat nanti
  5. rencana perjalanan (itinerary)
  6. tiket kalo bisa langsung beli PP
  7. kalo punya keluarga disana, yaaa kontak keluarga disana untuk menghubungi pihak Kedutaan, dengan demikian lu ada guarantier gitulah. 
  8. karena nyokap gua S3 di Jerman dan nanti ada trip ke Jerman, otomatis juga keterangan PhD nyokap gua harus tertera, intinya adalah dokumen yang mendukung dan setidaknya memastikan pihak kedutaan bahwa lu akan kembali lagi ke negara lu.
  9. Untuk visa Belanda, lu harus cetak foto lagi, ukuran 3.5x4.5, background warna putih
  10. Asuransi perjalanan jangan lupa, sebagai pendukung juga
Gua tuh awalnya apply visa untuk turis, tapi kemudian diganti jadi visa visit family or friend gitu deh, oke ini prosesnya
  1. Jadi setelah siapin dokumen untuk diserahkan, langsung apply online di website ini (http://www.vfsglobal.com/netherlands/indonesia/ ), trus langsung buat appointment di konsulat Belanda yang ada di lantai 3 Benoa Square. Biaya appointment adalah 440 ribu
  2. Karena rekening koran jadi persyaratan, yang harus diingat, buat appointment max 1 minggu setelah cetak rekening koran di Bank, kalo udah lewat 1 minggu maka rekening koran angus dan harus cetak ulang lagi ke Bank
  3. Jangan lupa download form dan checklist document, trus di print. Untuk checklist document ini, sesuaikan dengan dokumen yang sudah disiapkan, jangan ditambah-tambah apalagi dikurang-kurang, plus harus sesuai urutan yang ada di checklist document itu. Jangan lupa juga untuk isi form visa application.
  4. Datang ke Konsulat sesuai dengan waktu appointment, gua inget itu hari Selasa 4 Desember 2018 jam 9:15. 
  5. Semua dokumen yang disiapkan, termasuk paspor diserahkan di konter mereka, harus diingat, dokumen yang disiapkan harus diurutkan sesuai dengan checklist document. 
  6. Waktu itu gua gak ditanyain banyak sih, cuma ditanya berapa hari disana, gua bilang 21 hari, trus udah, gak ditanya apa-apa lagi. 
  7. Abis itu nanti akan ada pemindaian sidik jari, nah disini termasuk yang vital, pastikan jari lu gak ada bekas luka atau apapun, intinya bersih lah, gua inget Tante gua ditolak visa ke Amerika hanya karena ada luka di jarinya. 
  8. Bayar uang visa sebesar 1 juta rupiah, dan gua gak bawa balik dokumen yang diserahkan karena emang mereka proses dulu, yaaa 3 sampai 15 hari lah
Dan setelah menunggu 1 minggu dan akhirnya kemaren dapet email kalo gua udah bisa ambil paspor gua dan..... deng deng....



Dapet lah visa Belanda, bukan cuma Belanda, tapi Schengen visa yang membuat gua untuk pergi ke Jerman, Perancis, Belagia dll yang intinya negara Schengen, gua tinggal pergi aja, gak perlu apply visa lagi. Soal Schengen ini mungkin bisa googling sendiri ya, tapi intinya Schengen area ini adalah area dimana perbatasan internasional beberapa negara Eropa itu dibuka sehingga orang bebas berpindah-pindah kemanapun mereka bebas, dan Schengen ini memang hasil kerja Uni Eropa, meski begitu gak semua negara Uni Eropa jadi bagian Schengen, Inggris, Irlandia, Kroasia, bukan bagian dari Schengen area, sehingga untuk ke negara-negara ini harus apply visa lagi, makanya nanti gua gak ke London.