Mungkin tidak banyak orang yang mengetahui film ini karena memang tidak begitu populer di Indonesia, namun film ini tetap terkenal dan notable pada level internasional. Karena ini adalah review, maka spoiler alert ya.
Film ini dirilis pada tahun 2014 dan dibintangi Ben Affleck dan Rosamund Pike. Dari judulnya yaitu gone girl atau yang berarti gadis yang hilang adalah film thriller drama yang menurut gua secara keseluruhan mendeskripsikan psikopat. Di banyak telinga orang Indonesia, psikopat pasti langsung dihubungkan dengan seorang pembunuh yang luar biasa kejam, well ada benernya meskipun sebenarnya psikopat sendiri memiliki pengertian yang lebih luas lagi cakupannya. Oke ngomongin filmnya dulu, film ini bercerita tentang seorang suami yang mencari istrinya yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak dan hanya kerusakan kecil, ketika dia melapor ke polisi untuk mencari istrinya, perlahan-lahan polisi mencurigai sang suami telah membunuh istrinya dengan kejanggalan dan beberapa bukti forensik yang mengarah pada pembunuhan sang istri yang dilakukan suami, sang suami yang tidak mengerti bagaimana kejanggalan dan bukti forensik yang mengarah pada dirinya mulai menemukan bahwa istrinya menjebak dirinya sehingga seolah-olah dirinya telah membunuh istrinya.
Mengapa film ini gua katakan sebagai deskripsi psikopat, karena memang gambaran seorang psikopat sepenuhnya dijabarkan pada film ini, menurut gua sangat-sangat lengkap. Oke, jadi menurut wikipedia, psikopat itu secara umum adalah seseorang yang memiliki kelainan jiwa (bukan penyakit ya) dimana seseorang tersebut tidak memiliki bagian otak yang mengatur perasaan simpati, empati, kasihan, sedih dll. Karena itulah psikopat sering dihubungkan dengan pembunuh kejam. Ciri-ciri seorang psikopat sendiri biasanya memiliki fisik yang menarik, karismatik, mudah bergaul, dan beberapa ciri khusus psikopat yang paling penting adalah kecerdasan yang tinggi, psikopat juga sangat manipulatif sehingga mampu menipu banyak orang. Dari beberapa ciri-ciri psikopat diatas, memang bisa dihubungkan dengan pembunuh kejam, namun psikopat sendiri tidaklah selalu pembunuh, in the end ya orientasi seorang psikopat bisa membuatnya menjadi orang yang baik, yang paling penting adalah jangan pernah macam-macam dengan psikopat karena psikopat itu jika tersinggung, rasa tersinggung tersebut bisa menjadi dendam. Psikopat juga ada yang baik, dan dengan ciri-ciri yang disebutkan tadi, memang sebenarnya psikopat yang orientasinya baik tidak akan menjadi pembunuh, terkadang mungkin kita tidak sadar entah bos kita, atasan kita, dosen, bisa jadi diantara mereka ada yang psikopat, yang pasti adalah dengan ciri-ciri diatas yang nampak positif, cukup sulit untuk bisa mendeteksi seseorang itu psikopat. Biasanya psikopat yang akhirnya terkenal adalah psikopat yang terjerat kasus pembunuhan dan menunjukkan perilaku tidak bersalah saat sidang. Tapi sekali lagi ditekanka, psikopat tidaklah selalu pembunuh.
Dalam film ini, betul-betul digambarkan sifat psikopat yang ada pada sang istri, disitu diperlihatkan bagaimana sang istri selama berbulan-bulan mempersiapkan untuk membuat pembunuhan palsu terhadap dirinya yang dibuat seolah-olah suamilah yang melakukannya, ini menunjukkan tingkat kecerdasan seorang psikopat, bahkan sang istri bisa mengetahui gerak gerik sang suami, seolah-olah sang suami dikendalikan olehnya. Dalam film ini, sang istri juga melakukan pembunuhan, namun korbannya hanya 1 orang saja, dan dia sendiri tidak merasa bersalah dengan perbuatan tersebut, bahkan dia mampu memanipulasi perilakunya sehingga tidak dinyatakan bersalah atas perbuatan tersebut. Sang istri juga mampu berteman dengan banyak orang, bahkan kepada tetangganya dia mampu berperilaku seolah-olah sang suami beberapa kali melakukan KDRT, sehingga ketika dia hilang, si tetangga langsung mencurigai sang suami. Sang istri juga mampu membuat beberapa bukti forensik palsu namun sangat kuat sehingga polisi sendiri tidak mencurigainya. Pasangan pasutri ini memang awalnya saling mencintai dan harmonis, sampai akhirnya beberapa konflik rumah tangga membuat sang suami akhirnya selingkuh, sang istri yang marah atas perbuatan sang suami memutuskan untuk menghukumnya. Paparan diatas merupakan contoh dari film bagaimana kepribadian psikopat, sang istri memang tidak memiliki orientasi membunuh, namun sekalinya sang suami macam-macam dengannya, dia memberi hukuman yang cukup berat, bukan dengan membunuhnya namun dengan menjebaknya, adapun ketika istrinya membunuh, perbuatan tersebut serta merta bukanlah dendam melainkan alat manipulatifnya, seorang psikopat cenderung tidak segan membunuh seseorang, namun jika orang tersebut hanyalah alat, maka dia akan langsung membunuhnya (seperti pada film), namun jika psikopat membunuh karena dendam atau ketersinggungan, maka psikopat tidak akan langsung membunuh melainkan akan menyiksa si korban dengan cara yang sadis agar dia menikmati rasa balas dendam tersebut. In the end sang istri mampu menjauhi dirinya dari kecurigaan orang terhadap dirinya, beginilah kepribadian seorang psikopat yang dirangkum dengan kompleks dalam film ini. Gua sangat apresiasi sang penulis cerita yang mampu terpikirkan bagaimana membuat film yang menggambarkan sifat seorang psikopat secara keseluruhan. Ini bukanlah hal mudah, gua awalnya tidak mengerti maksud film ini, sekarang gua pun akhirnya mengerti.
0 komentar:
Posting Komentar