Sabtu, 08 Juni 2024

22 jam di Istanbul

 Dalam post ini gua ingin ngomongin tentang pengalaman gua mengunjungi Istanbul selama 22 jam. Gua ke Istanbul sebenarnya cuma transit aja karena kita kan udah gak perlu visa untuk mengunjungi Turki makanya gua memilih Turkish Airlines. Gua mendarat di Istanbul jam 7 malam karena memang ada perubahan jadwal keberangkatan yang sudah mereka informasikan beberapa hari sebelumnya. Gua sebenarnya sempet nyasar karena memang bandaranya itu gede banget dan gua bukannya ke arah imigrasi tapi malah transferring passenger. 

Antrian imigrasi gak begitu lama dan gua tidak ditanya apa-apa, cukup mudah memang meskipun si petugas imigrasi jutek banget. Ketika gua keluar, gua langsung menuju stasiun metro bandara, itu karena memang gua memiliki budget yang terbatas sehingga ya gua mencoba sehemat mungkin, salah satunya adalah dengan menggunakan metro which is sebenarnya ya MRT mereka biar lebih murah dan juga lebih cepet. Disana gua nginep di Airbnb yang deket dengan Taksim Square, cukup convenient. 


Gua kemudian jalan-jalan sekitar Taksim dan Istiklal Avenue, itu adalah area yang sangat mirip dengan tipikal kota di Eropa. Setelah sekitar jam 11 malam, gua pun pergi ke Airbnb yang pada dasarnya adalah bangunan yang usianya sudah sangat tua karena memang disana banyak banget bangunan tua, ada yang sudah direnovasi, ada yang terbengkalai. Setelah tidur malam dan istirahat, gua bangun pagi itu udah telat banget dan itu juga hujan yang membuat sulit kemana-mana, apalagi gua gak ada payung dan itu suhunya 8 derajat celcius. Gua sempetin untuk pergi ke atas stasiun metro Halic yang menyediakan pemandangan yang bagus banget. Sayangnya karena waktunya kritis banget gua gak sempet eksplor lebih jauh, but it's okay karena gua memang ingin mengunjungi lagi kotanya. 



Selasa, 23 Januari 2024

Pengalaman dengan Turkish Airlines

 Halo semua, jadi tanggal 8 Januari kemaren adalah hari yang besar gua karena pada hari itu gua akhirnya berangkat ke Italia untuk memenuhi kewajiban gua dalam menyelesaikan program master yang saat ini gua jalani. Gua pergi kesana menggunakan maskapai Turkish Airlines dan jujur aja ini adalah pengalaman yang sangat berharga. 

Semua bermula pas gua lagi milih tiket dengan nyokap gua, saat itu nyokap gua bilang untuk tiket pilih yang paling murah dan saat itu yang paling murah adalah Eva Air yang berarti gua harus transit di Taiwan. Pilihan berikutnya adalah Etihad dan kalau pilih ini ya gua bakal transit di Abu Dhabi. Turkish Airlines adalah pilihan termurah ketiga. Masalahnya adalah untuk transit di Taiwan ataupun Abu Dhabi kita sebagai warga Indonesia harus apply visa transit dan bayarnya kisaran 50 USD. Ya sekarang hitung aja harga tiket plus visa transit ya bikin kita spend lebih banyak duit kebanding kalau pilih Turkish Airlines dan transit di Istanbul yang dimana warganegara Indonesia tidak perlu visa untuk berlibur sebulan di Turki.

Akhirnya ibu gua setuju untuk memilih Turkish airlines dengan opsi transit selama 22 jam di Istanbul. Untuk detail transit akan gua tulis di post berikutnya tapi gua akan fokus ke pengalaman gua dengan Turkish Airlines ini. Jadi pesawatnya ini berangkat pada tanggal 8 Januari 2024 jam 9.50 pagi dari Jakarta dan perjalanan kesana adalah 12 jam 30 menit. Armada yang digunakan pada penerbangan ini adalah Airbus A350 yang dimana pesawat ini tuh keren banget. Yang lucu adalah gua tuh mau check in online tapi kalau lu mau pilih seat sendiri yang harus bayar lagi jadinya ya seat-nya dipilih random pas check in di Bandara. Cuma karena gua sangat mengupayakan untuk check in online, gua sampai sign up untuk miles&smiles Turkish Airlines dan tiket gua dimasukkan ke poin miles. Berkat hal tersebut gua jadi sign in wifi pas lagi penerbangan. 


Selama penerbangan gua dapat tempat duduk ditengah which is unfortunate karena gua mau bikin videonya tapi mereka punya outside camera yang bisa kita akses di layar yang ada dihadapan kita. Akhirnya gua tetap memutuskan untuk membuat video tersebut. Seisi pesawat mayoritas ya kalo nggak orang Indonesia yang bepergian keluar negeri atau turis yang abis mengunjungi Indonesia, hampir gak ada orang Turki. Gua duduk bersama 2 orang Indonesia lainnya dan kita akhirnya berkenalan dan ngobrol banyak selama penerbangan. 


Makanan yang disediakan itu enak banget dan banyak juga, kita bahkan dikasih menu. Untuk toilet sendiri ya cukup bersih. Untuk pramugari dan pramugara-nya ya menurut gua dibanding dengan Garuda mereka gak seramah Garuda, meski begitu ya gak jadi masalah sih karena pelayanannya sangat bagus. 

Kita pun sampe di Turki jam 6 sore waktu sana dan gua sedikit kesasar karena salah masuk area. Ini adalah kali pertama untuk gua melalui imigrasi tanpa pemeriksaan visa karena memang WNI tidak perlu visa untuk sebulan kalau berkunjung ke Turki. Gua pun menghabiskan 21 jam di Istanbul. Jam 2 siang gua balik lagi ke Bandara Istanbul dan bandara ini emang gede banget. Perjalanan Istanbul dan Milan ini lah yang merupakan kejutan terbaik yang pernah gua dapatkan. GUA DI UPGRADE KE KELAS BISNIS!!! Yoi, bener banget. 

Gua sendiri sangat terkejut. Perjalanan Istanbul Milan itu gak lama sih, dua setengah jam udah nyampe. Bagaimanapun pengalaman naik kelas bisnis ini yang tidak terlupakan karena kelas bisnisnya ini bukan yang kayak kelas bisnis Boeing 737 yang dua deret kursi lebar, ini beneran kelas bisnis yang elu bisa tiduran. Armada yang digunakan adalah Airbus A330-300. 


Kursinya tuh sebenarnya sudah cukup menunjukkan usianya, tapi jujur aja gua gak peduli karena untuk bisa terbang dengan kelas bisnis tuh lu harus bener-bener tajir melintir dan ini dengan tiket diskonan lu bisa naik kelas bisnis, ini bener-bener rejeki terbaik yang pernah gua dapatkan. Makanannya aja berkelas banget. 


Gua nyampe di Milan jam 4.30 sore dan proses sampe lewat imigrasi tuh kira-kira sejam lah, belom nunggu bagasi. Di imigrasi gua cuma ditanya satu pertanyaan yaitu dimana gua akan belajar dan setelah itu gua cuma disuruh taro jempol kanan gua di pemindai sidik jari setelah itu gua akhirnya diloloskan. Gua nyampe Turin jam 9 malam karena memang jarak Milan ke Turin itu kira-kira 150km dan pas nyampe apartemen gua akhirnya tepar. 

Senin, 01 Januari 2024

Visa Italia Gratis

 Halo guys, kalian udah baca judulnya? yaps, bener, gua dapet visa Italia GRATIS!!!

Jadi gimana ceritanya gua dapet visa gratis? well silakan ikuti cerita gua dengan seksama. 

Sejak bulan Oktober kemaren, gua udah mulai melihat website imigrasi Italia yang bernama Prenot@mi. Sekedar info Kedubes Italia sudah tidak lagi bekerja sama dengan VFS Global, jadi kalau mau apply visa harus langsung dateng ke Kedutaan. Untuk apply visa seperti proses pada umumnya dibanyak negara, kita harus membuat appointment dulu melalui website imigrasi negara tersebut, dalam kasus ini website-nya adalah Prenot@mi. Sejak bulan Oktober, gua sudah mengawasi website tersebut setiap hari pas gua bangun pagi atau pas gua tidur telat setelah jam 12 malam, gua selalu buka untuk melihat availability. Sayangnya setiap hari selalu penuh. Karena tidak ada slot dan November sudah hampir berakhir, gua memutuskan untuk menulis email ke Kedutaan. Hari itu juga gua mendapat jawaban dimana orang Indonesia yang bekerja didalam embassy, bilang aja orang dalam dan dia memberi gua nomor WhatsApp dia dan gua mulai chattingan dengan dia. Berdasarkan info dari dia, Italia memang sengaja menutup slot untuk visa short stay atau visa turis karena mereka menganggap kita bisa apply ke negara Schengen lainnya dan memakai visa-nya untuk ke Italia. 

Singkat cerita, gua melakukan appointment melalui chat WA dan gua mendapat jadwal Hari Rabu tanggal 6 Desember 2023. Sebelum gua apply memang gua sepanjang dua bulan gua mengamati web mereka, gua sambil menyiapkan semua dokumen yang diperlukan. Apa aja dokumen yang diperlukan ? : 

- Identity 

  • Form permohonan
  • dua foto 35mmx45mm background putih
  • Fotocopy biodata paspor
  • Paspor
  • Akta kelahiran

- Surat dari kampus

  • LOA
  • Supporting letter

Financial evidence

karena gua sepenuhnya dibiayai ortu tanpa beasiswa, yang gua masukkan adalah :

  • work reference bokap gua
  • slip gaji tiga bulan bokap gua
  • rekening koran bokap gua tiga bulan

- Accommodation

  • bookingan apartemen 
  • tiket pesawat

Ties with your country

  • sponsorship letter dari ortu 
  • KK

6 Desember 2023

Gua pergi kesana ke Kedutaan Italia yang lokasinya deket banget sama Stasiun Cikini. Gua sampai disana jam 9.52 pagi dan gua bilang ke satpam kalau gua udah ada appointment untuk visa. Satpam tersebut sudah memegang kertas yang isinya daftar orang-orang yang sudah membuat appointment untuk visa. Saat gua cek, nama gua gak ada, karena hal tersebut, gua menunjukkan chat gua dengan si orang dalam ini dan dia pun meminjam KTP gua dan masuk ke dalam. Sekitar lima menit kemudian dia nyuruh gua masuk. Setelah security screening dan taro hape dan KTP, gua langsung disuruh ke konter penyerahan dokumen. Lucunya adalah ada beberapa orang yang sudah datang sebelum gua dan mereka masih menunggu nomor antrian mereka dipanggil tapi malah gua duluin mereka. Permohonan visa gua hampir aja gagal karena orang didalam konter balikin akta kelahiran dan semua financial evidence gua.

Berawal dari kesalahpahaman yang kita berdua gak sadar, pas dia baca dokumen-dokumen gua, dia tanya 

him : ini semua sudah dibayar? 

me : iya udah 

Dia mikirnya gua dapet beasiswa, dipikiran gua adalah ya jelas semua udah dibayar, biaya kuliah udah, tiket pesawat udah, akomodasi udah, semuanya ya udah siap. 

Kan dokumen bukti finansial itu termasuk dokumen yang paling krusial pada permohonan visa, kemanapun elu apply visa, pasti akan selalu diminta financial evidence, lah tau-tau semua dokumen finansial dibalikin. Awalnya gua sempet iyain aja, tapi kemudian jantung gua deg-degan parah dan gua langsung tanya, karena memang aneh banget masa petugas visa gak mau tau latar belakang finansial pemohonnya, padahal itu sangat penting dan akhirnya gua tanya 

me : kok gak perlu dokumen finansial? atau sudah ada jaminan dari kampus?

him : emang kenapa?

me : sudah ada jaminan kah disurat dukungan dari kampus saya? 

him : (buka surat dari kampus dan membacanya)

him : oooh kamu biaya sendiri ya, gak pake beasiswa

me : iya

him : oh kalo gitu balikin lagi sini semuanya kecuali akta kelahiran

Akhirnya semua dokumen finansial gua balikin ke dia dan kemudian setelah pemindaian sidik jari, gua pun pergi dan di receipt tulis tangan disitu tulisannya adalah gua bayar nol rupiah untuk biaya visa. Kenapa gua bisa gak perlu bayar biaya visa? jawabannya ada di support letter dari kampus gua yang berbahasa Italia. Karena suratnya berbahasa Italia, gua gak ngeh kalau ternyata disitu tertulis bahwa ITCILO meminta pihak kedutaan Italia di Jakarta untuk memberikan visa gratis buat gua. 


12 Desember 2023

Gua baru aja abis diurut sama temen gua dan udah rileks, eh dapet lah email ini 


Sepengetahuan gua, kalau visa itu keputusannya udah ada lebih cepet dari rata-rata waktu proses, biasanya itu ditolak, makanya waktu gua dapet email ini, gua gak yang langsung optimis, bahkan gua pesimis abis. Berdasarkan info dari email tersebut karena bisa diambil pada keterangan waktu tersebut, akhirnya gua langsung ambil besoknya. 


13 Desember 2023

Gua pergi ke kedutaan, nyampe disana jam 14.25 dan gua masuk. Setelah melewati pemeriksaan keamanan dan taro hape plus KTP, gua langsung duduk. Disitu karena gak banyak orang jadinya ya semua tinggal mengingat secara mandiri saja siapa yang dateng duluan. Setelah orang yang dateng sebelum gua udah selesai ambil paspor, gua ke konter untuk ambil paspor gua. Didalamnya halaman depan setelah cover, ada kertas warna putih. Pengetahuan gua yang lain dan juga berdasarkan pengalaman gua sebelumnya apply visa, kalau visa di approve, kita hanya menerima paspor. Kalau kita menerima suatu hal tambahan kayak kertas putih, itu umumnya permohonan ditolak dan kertas tsb adalah surat penjelasan kenapa permohonan ditolak. Disini pas gua liat ada kertas putih didalam paspor gua, tiba-tiba aja didalam hati gua berasa hancur, dan gua berusaha kuatin mental sedikit aja sampe gua keluar. Setelah gua keluar, gua langsung ambil kertas tsb dan pas gua buka isinya adalah print out receipt permohonan visa gua. Dengan sigap gua langsung buka paspor gua dan ini lah isinya