Dalam post ini gua ingin ngomongin tentang pengalaman gua mengunjungi Istanbul selama 22 jam. Gua ke Istanbul sebenarnya cuma transit aja karena kita kan udah gak perlu visa untuk mengunjungi Turki makanya gua memilih Turkish Airlines. Gua mendarat di Istanbul jam 7 malam karena memang ada perubahan jadwal keberangkatan yang sudah mereka informasikan beberapa hari sebelumnya. Gua sebenarnya sempet nyasar karena memang bandaranya itu gede banget dan gua bukannya ke arah imigrasi tapi malah transferring passenger.
Antrian imigrasi gak begitu lama dan gua tidak ditanya apa-apa, cukup mudah memang meskipun si petugas imigrasi jutek banget. Ketika gua keluar, gua langsung menuju stasiun metro bandara, itu karena memang gua memiliki budget yang terbatas sehingga ya gua mencoba sehemat mungkin, salah satunya adalah dengan menggunakan metro which is sebenarnya ya MRT mereka biar lebih murah dan juga lebih cepet. Disana gua nginep di Airbnb yang deket dengan Taksim Square, cukup convenient.
Gua kemudian jalan-jalan sekitar Taksim dan Istiklal Avenue, itu adalah area yang sangat mirip dengan tipikal kota di Eropa. Setelah sekitar jam 11 malam, gua pun pergi ke Airbnb yang pada dasarnya adalah bangunan yang usianya sudah sangat tua karena memang disana banyak banget bangunan tua, ada yang sudah direnovasi, ada yang terbengkalai. Setelah tidur malam dan istirahat, gua bangun pagi itu udah telat banget dan itu juga hujan yang membuat sulit kemana-mana, apalagi gua gak ada payung dan itu suhunya 8 derajat celcius. Gua sempetin untuk pergi ke atas stasiun metro Halic yang menyediakan pemandangan yang bagus banget. Sayangnya karena waktunya kritis banget gua gak sempet eksplor lebih jauh, but it's okay karena gua memang ingin mengunjungi lagi kotanya.