Sabtu, 26 Agustus 2017

Bali

Halo guys, udah lama nih gak ngepost, BTW lu pada pasti udah tau yaaa gw kuliah di Bali. Well there are goods and bads in here, tapi gw bakal sharing sedikit dari 2 bulan gw tinggal di Bali. Kalo dilihat secara fisik, Bali itu menurut gw adalah tempat paling oke sih di Indonesia, mungkin hal yang sulit karena di kampus gw gak ada Masjid, Masjid ada di deket kos gw. Trus juga anjing ada dimana-mana, jadi harus ekstra aware takutnya kena jilatnya, kalo gw sih mengakalinya dengan kalo jalan kemana-mana pake celana pendek, karena kalo pake celana panjang yaaa kalo kena jilat kan nyuci celananya yang repot karena harus pake tanah lagi, blom lagi noda tanahnya berbekas, jadi mending pake celana pendek. Tapi overall sih gw suka disini, macetnya gak separah Jakarta, trus kotanya juga lebih rapih, udaranya lebih bersih, dan kepuasan nomor 1 di Bali adalah sedikit nyamuk, malahan kosan gw aja gak ada nyamuk, jadi gw bisa tidur puas dengan tenang. Yaaa bagaimanapun yaa semua pada akhirnya wajib di syukuri. Mungkin concern gw tentang Bali adalah public transport aja sih seperti yang gw jelasin di post sebelumnya, karena di Bali ini ada Trans Sarbagita yang ingin mengikuti konsep Transjakarta tanpa mempertimbangkan kekurangannya, itu aja sih concern gw, makanya gw kemaren pas ospek, kan ada tugas kelompok bikin contoh PKM, nah itu gw ngambil tema public transport ini, terutama Bus yaaa yang di post gw yang awal-awal itu gw memasukkan kedalam kategori Primer. 

Untuk kampus Udayana sendiri yaaa nyaman, trus juga bangunannya tradisional, kampusnya besar juga kayak Univ prestisius lainnya, bedanya Unud ini lebih bermasyarakat, itu best point dari Unud. 
Oke here is several photos from Bali 


















Kamis, 03 Agustus 2017

Jakarta vs Istanbul




Oke, kenapa gw bikin page ini, yah paling gak kita lebih terbuka gitu dengan standard international yang dimiliki suatu negara. Oke, jadi gw kemaren liat video di youtube, jadi Transjakarta baru aja membeli armada bus baru yaitu bus dari Scania dengan jenis lower deck yang dijanjikan akan beroperasi tahun ini. Well gw sih gak tau secara kenyataan bener-bener udah beroperasi apa belum, tapi berhubung sekarang gw lagi di Jakarta dan kemaren gw jalan sama temen gw dan gw belom ngeliat sama sekali sih di jalan Jakarta. Busnya kayak gini nih


Gw suka banget 100% modelnya, bener-bener udah modern, dan secara international standard ini udah keren coy, gw suka banget modelnya dan gw berasa pengen kalo misalnya kerja tiap hari naik bus kayak gini, soalnya bus kota di Bali aja dibikin tinggi gitu, gw gak suka bus tinggi karena pasti bikin haltenya yang repot, pasti, tapi kalo rendah kan, bahkan cukup kasih plang bus stop aja. 

Oke, balik ke topik, judulnya itu Jakarta vs Istanbul. Kenapa gw membandingkan Jakarta dengan Istanbul, selain karena Istanbul adalah kota paling favorit gw, Istanbul itu adalah kota yang paling wajib di ikuti oleh Jakarta. Kenapa???, nih beberapa fakta tentang Istanbul dan perbandingannya dengan Jakarta. 

Istanbul 

  • Populasi : +- 14 Juta
  • Luas wilayah : 5.712 km²
  • Densitas : 2.691/km²
Jakarta 
  • Populasi : +-10 Juta
  • Luas Wilayah : 6.392 km2
  • Densitas : 14.664/km2

 Liat deh, ada sesuatu yang aneh, Istanbul memiliki populasi lebih dari Jakarta, namun memiliki wilayah dan densitas dibawah Jakarta. Ada apa nih???
yap, itu karena mereka memiliki pembangunan yang lebih merata serta memiliki struktur kota yang jauh lebih rapih daripada Jakarta. Lo pada pasti bilang "yaiyalah, jangan bandingin dong Jakarta sama Istanbul, kejauhan!!!", tapi harus digaris bawahi karena Istanbul pernah seperti Jakarta dimana yaaa banyak permasalahan publik. Selain itu, Istanbul juga memiliki kesamaan dengan Jakarta salah satunya mereka punya angkot, angkot cuy, nih gw punya gambarnya. 


Nah, inilah angkot Turki yang mereka sebut sebagai Dolmuş. Gw sih gak terlalu tau gimana Dolmuş ini beroperasi, tapi gw pernah liat beberapa video travel yang nunjukkin bahwa Dolmuş beroperasi mirip banget kayak angkot. Tapi....., Dolmuş ini di kelola dengan baik oleh pemerintah dan juga, Dolmuş gak pernah yang namanya ngetem, sama sopir Dolmuş itu gak pernah hasil uang tuh berdasarkan jumlah penumpang, karena di kelola pemerintah, mereka punya gaji tetap. Meski begitu, beberapa kali pemerintah Turki ingin menghapus sistem Dolmuş ini karena dinilai penuhin jalan dan bikin crowded. Segitu Turki loh, mereka yang sistemnya udah rapih aja masih dinilai ngeganggu gimana angkot Jakarta 😢😢😢. 

Oke, back to topic. Kenapa diatas gw bilang tentang bus baru Transjakarta yang lower deck ???, yaaa karena sebenarnya bus lower deck itu adalah standard setiap bus kota metropolitan di dunia. Nah, gw baru tau bahwa ternyata, Bus Mayasari Bakti dan PPD itu adalah bus kota, cuma yaaa gak didesain kayak gitu, cuma setelah gw search, ternyata dulu bus PPD itu kayak gitu. 


Not bad lah, classical vintage design, gw suka. Tapi yang gw bingung, yang kayak gini kenapa gak dilanjutin???, malah digantikan dengan Busway yang secara kategori adalah BRT. Oke, sebagai pengetahuan aja, diluar negeri itu yang namanya BRT, mereka tuh full dipisahin dari jalan raya, terus mereka tuh gak pernah campur sama jalan, serta rata-rata BRT itutuh cuma 1 jalur aja, atau 1 koridor aja, biasanya sih dijalan tol. Nah, Istanbul ini juga punya BRT, tapi mereka BRT itu cuma dijalan besar, terus juga mereka cuma punya 1 koridor, dan mereka tetep pake bus lower deck, jadi yaaa bikin haltenya juga simpel, nih gambarnya. 



Tuh, simpel kan???, gak perlu bangun segala macem. Gw liat di wikipedia, so far, belom ada BRT yang kayak di Jakarta, yang tinggi, terus haltenya gitu, terus juga Transjakarta itu adalah BRT dengan jalur terpanjang karena kita ada 13 koridor, sementara rata-rata BRT itu cuma 1, biasanya dibangun di jalan tol kayak di Turki ini, atau jalan besar yang biasanya macet, karena emang fungsi BRT adalah hindarin kemacetan. Lah, tapi di Jakarta aja, Transjakarta gak jarang kena macet, dan gw liat, Transjakarta ini terkesan seperti bus kota yang di paksain BRT gitu, atau BRT yang dipaksain jadi bus kota. Karena ini lah, gw akan anggep Transjakarta sebagai bus kota dan gw akan memberikan perbandingan dengan bus kota di Istanbul. 

Jakarta
  • Transjakarta dikelola oleh PT Transportasi Jakarta dan di operasikan oleh 7 perusahaan transportasi swasta termasuk PT Mayasari Bakti. 
  • Transjakarta punya 228 halte
  • tahun 2016 Transjakarta punya 1500 armada bus dan target 2 kali lipat tahun ini, entah udah tercapai apa belum. 
  • Total rute Transjakarta adalah 63 rute. 
  • Jumlah penumpang per hari rata-rata 450.000 orang per hari. 
Istanbul
  • Ada 3 perusahaan dimana 1 perusahaan swasta dan 2 lagi adalah perusahaan pemerintah, yaitu İETT dan Otobüs A.Ş yang merupakan perusahaan pemerintah serta ÖHO yang merupakan perusahaan swasta, namun beroperasi tetap dibawah otoritas İETT dan pemerintah Istanbul.
  • Total seluruh halte bus yang ada di seluruh Istanbul dari semua perusahaan adalah 11.751 tidak terhitung halte BRT mereka. 
  • Tahun 2016, total seluruh armada bus dari ketiga perusahaan adalah 6.170 unit
  • Total rute bus kota di Istanbul yang beroperasi dari ketiga perusahaan lebih dari 750 rute, Tidak termasuk BRT (karena BRT mereka cuma 1).
  • Tahun 2016, rata-rata penumpang harian dari seluruh perusahaan bus kota di Istanbul adalah 4 juta penumpang per hari.
Kayaknya iya deh, jangan bandingin Istanbul dengan Jakarta. Masalahnya mereka udah jauh lebih maju dari kita, mereka udah melebihi standard internasional. Yang pasti, gw pengen banget ngeliat itu bus lower deck diatas jadi bagian dari pemandangan jalan di Jakarta. Kenapa gw bener-bener concern terhadap masalah ini???, karena gw pengen menjadi ahli kota dan termasuk part of civil service sehingga ilmu gw bisa menjadi bermanfaat, apalagi gw mahasiswa fisika, gw harus bisa mengembangkan ilmu gw, jadi gw akan bisa mematahkan stigma temen gw yang mengatakan kalau lulusan fisika cuma bakal jadi guru. Gak men, jurusan fisika atau fakultas MIPA itu ada karena pasti ada suatu alasan, diluar negeri, lulusan MIPA itu adalah mereka yang punya semua potensi, dan lulusan MIPA yang berakhir jadi guru itu adalah mereka yang tidak mengembangkan ilmunya, makanya guys, bagi kalian pembaca yang merupakan mahasiswa MIPA, kalian harus bisa mengembangkan ilmu kalian. 
Oiya, for your information, bus kota di Istanbul, bahkan di seluruh Turki itu sebagian besar merupakan produk domestik mereka, jadi mereka produksi sendiri busnya itu, dan gak cuma 1 perusahaan, ada berapa nih, Otokar, Temsa, Güleryüz, Karsan. Tuh kan, gimana gak maju coba??? Nih here some pictures of their developed city bus.