Sabtu, 31 Agustus 2019

Kapal Olympic, saudari Titanic yang tak tertenggelamkan

Kapal Titanic adalah kapal yang paling terkenal didunia, hampir semua orang tau tentang kapal ini, bahkan di Indonesia sendiri kapal ini juga cukup terkenal, minimal mereka tau dari film Titanic yang sering ditayangkan di box office malam TransTv atau RCTI dll. Meski Titanic hanyalah kapal, tapi masih banyak yang bertanya-tanya kenapa kapal ini sangat terkenal bahkan sampai saat ini secara kejadiannya aja udah terjadi lebih dari 100 tahun yang lalu?
Jawabannya simpel, Titanic merupakan kapal terbesar didunia saat itu dan Titanic sendiri tenggelam pada pelayaran perdana yang pastinya untuk semua orang ya kurang tragis apa nasib itu kapal, kapal gede dibangun oleh suatu perusahaan untuk mencetak keuntungan perusahaan yang menaunginya dan tiba-tiba tenggelam pada pelayaran perdana, intinya ya boro-boro untung, balik modal aja belom. 

Perusahaan yang membangun Titanic adalah White Star Line, perusahaan kapal pesiar asal Inggris yang memang sangat ambisius. Saat itu karena moda transportasi penghubung masih lewat jalur laut, ya otomatis persaingan perusahaan kapal itu ya sangat sengit, apalagi saat itu White Star Line sangat berambisi menyaingi perusahaan perkapalan asal Inggris juga yang eventually masih berdiri sampai saat ini yaitu Cunard. Ya persaingan kedua perusahaan ini kalo diasumsikan dengan apa yang ada di Indonesia saat ini seperti Lion air dan Garuda. Pada tahun 1907 Cunard meluncurkan kapal yang menjadi kapal terbesar dan tercepat didunia saat itu yaitu Lusitania, tentu saja WSL gak mau kalah, akhirnya mereka memperkenalkan produk kapal yang tergabung dalam kelas Olympic yaitu Olympic, Titanic dan Britannic. Olympic adalah kapal paling pertama yang diluncurkan pada tahun 1911 dan ya menjadi yang terbesar didunia saat itu. Setahun kemudian saudarinya Titanic juga diluncurkan meskipun akhirnya tenggelam. Produk kelas Olympic yang diperkenalkan WSL seperti terkena kutukan, sebab dari 3 bersaudara kapal yang ada di kelas ini, hanya Olympic yang terus bertahan sampai akhir karirnya, sementara Titanic dan Britannic tidak pernah beroperasi melebihi 1 tahun, bahkan untuk Titanic usianya pun tidak melebihi 1 minggu. Untuk Olympic, karirnya selama beroperasi sangat gemilang.

 

Mungkin ada yang pernah denger bahwa Titanic diazab karena seseorang pernah berkata bahwa "Tuhan saja tidak akan bisa menenggelamkannya", yang sebenarnya memang ada yang berkata begitu. Tapi keluarnya kata-kata ini bahkan memvonis Titanic tidak bisa tenggelam bukanlah tanpa alasan, karena kakak sulung Titanic yaitu Olympic pernah menabrak sebuah kapal 5 bulan sebelum Titanic beroperasi, dan tabrakan tersebut terbilang sangat fatal karena membuat sebuah lubang besar di sisi kapal Olympic ini. 


Apparently lubang besar disisi kiri kapal Olympic ini tidak cukup untuk menenggelamkannya, dan dengan spesifikasi yang sama, wajar jika Titanic disebut-sebut tak tertenggelamkan, meskipun akhirnya gunung es lah yang menjadi perantara Tuhan untuk mengingatkan manusia bahwa hanya Tuhan yang bisa berkehendak. Tragedi Titanic sendiri untuk informasi bahwa sebenarnya jumlah korban selamat itu jauh lebih sedikit dari korban jiwa, hanya 1/4 kalo gak salah yang selamat, hal itu dikarenakan jumlah sekoci yang tidak cukup untuk menampung seluruh penumpang dan juga keadaan lokasi saat itu yang airnya bersuhu 0°C sehingga wajar jika mereka meskipun sudah tidak berada didalam kapal, tetap saja mereka mati membeku. Dengan pelajaran yang diambil dari Titanic, sang kakak akhirnya di remaster agar kapal tersebut memenuhi standar keamanan terutama menambah jumlah sekoci yang awalnya hanya ada 16 menjadi 48. Pada malam kejadian Titanic sendiri sebenarnya Olympic juga dalam perjalanan di jalur yang sama namun kearah sebaliknya dan kapten kapal Olympic saat itu juga menerima pesan S.O.S dari Titanic, saat itu Olympic dengan sigap langsung menuju ke lokasi Titanic tenggelam, meski memang jaraknya masih terbilang sangat jauh. Saat Olympic sudah dekat dengan lokasi tenggelamnya sang adik, Olympic menerima informasi bahwa kapal Carpathia sudah ada dilokasi dan mereka sudah mengangkut seluruh korban selamat, Olympic saat itu ingin membantu agar beberapa korban juga diangkut oleh Olympic, namun kapten kapal Carpathia menolak seraya mengatakan bahwa mereka tidak ingin menambah beban psikologi para korban secara  Olympic terlalu identik dengan Titanic dan dengan tragedi yang masih sangat baru terjadi, tentu saja keberadaan Olympic hanya akan menjadi hantu bagi para korban selamat. 

Tragedi Titanic sendiri menjadi pukulan keras untuk WSL dan hal tersebut menunda peluncuran sang adik bungsu Britannic. Britannic yang dijadwalkan untuk diluncurkan pada tahun 1913 akhirnya baru bisa beroperasi tahun 1915, namun karena saat itu perang dunia 1 sudah pecah, Britannic beroperasi bukan sebagai kapal penumpang melainkan sebagai kapal rumah sakit atau hospital ship . Britannic sendiri berumur pendek, hanya 11 bulan berkarir kapal tersebut tenggelam, namun penyebab tenggelamnya karena adanya ledakan pada mesin, namun karena kelengkapan keselamatan dan lokasi yang tidak sekejam lokasi tempat Titanic tenggelam, tragedi Britannic tidak memakan korban jiwa yang banyak. 


Tenggelamnya Britannic tentunya memberikan kerugian bertubi-tubi untuk WSL, meskipun Olympic terus bertahan hingga akhir karirnya, kerugian dari produk kelas Olympic ini tidak pernah tertutupi. Sepanjang PD I, Olympic bertugas sebagai kapal tentara atau troop ship dan karena saat itu setiap kapal sangat rentan menjadi target torpedo oleh kapal selam Jerman (kapal Carpathia tenggelam karena ditembak torpedo oleh kapal selam Jerman) maka Olympic di cat ulang dengan cat kamuflase yang membentuk motif dazzle, banyak kapal yang dicat seperti itu saat PD I. 



Sepanjang karirnya, Olympic sendiri beberapa kali mengalami tabrakan namun selalu berhasil selamat. Pada saat PD I sendiri Olympic yang saat itu sudah dibidik oleh kapal selam Jerman juga berhasil selamat dimana saat itu sang kapten melihat sebuah objek kecil dilaut dan ternya itu adalah periskop dari kapal selam Jerman, kemudian sang kapten memerintahkan untuk menambah kecepatan dan akhirnya Olympic menabrak kapal selam tersebut dan membuat kapal selam tersebut tenggelam, sementara Olympic tidak mengalami kerusakan berarti. 
Usai PD I Olympic kembali menjadi kapal penumpang dan pada era 1920-an kapal ini kembali menjadi kapal yang populer dan banyak selebriti dan pejabat yang naik kapal ini. Pada tahun 1929 terjadi krisis ekonomi yang melanda Amerika dan beberapa negara barat lainnya yang juga berdampak pada WSL dan Cunard dimana keduanya sama-sama masih mencoba bangkit dari kerugian yang dialami karena PD I dimana Cunard sendiri juga mengalami kerugian setelah beberapa armada kapalnya termasuk Lusitania yang merupakan kapal terbesar didunia sebelum Olympic menjadi target torpedo kapal selam Jerman. Agar mendapat subsidi dari pemerinta Inggris, Cunard dan WSL akhirnya sepakat untuk merger atau bersatu menjadi "Cunard-White Star Line" dimana merger ini memberi dampak yang cukup positif bagi keduanya, dan dengan bersatunya kedua perusahaan ini, akhirnya Cunard-WSL mampu untuk membangun lagi armada kapal yang saat itu kapal yang dibangun adalah Queen Mary yang eventually kapalnya masih ada sampai saat ini dan sekarang kapalnya sudah berfungsi sebagai hotel terapung. Karir Olympic terus berlanjut setelah WSL bersatu dengan Cunard, namun pada tahun 1935 akhirnya operasi Olympic dihentikan dan pelayaran terakhir kapal tersebut terjadi pada 5 April 1935 dari New York ke Southampton untuk yang terakhir kalinya. Kapal tersebut sepenuhnya dihancurkan pada tahun 1937, meskipun memiliki karir gemilang, Olympic tak pernah mampu membayar kerugian yang dialami kedua adiknya, sehingga usai PD II, Cunard sepenuhnya mengambil keuntungan WSL dan nama White Star Line akhirnya dihapuskan, untuk Cunard sendiri masih bertahan sampai saat ini dan salah satu armada kapalnya yaitu Queen Mary 2 menjadi kapal terbesar didunia pada tahun 2004. Itulah cerita tentang Olympic, kapal saudari Titanic yang tak tertenggelamkan. 

Olympic (kiri) bersama Titanic (kanan)





Rabu, 21 Agustus 2019

Kesalahan dalam bulutangkis

Sekarang ini sedang berlangsung Kejuaraan dunia bulutangkis di Basel Swiss. Sudah berlangsung dua hari dan beberapa pemain unggulan ada yang berguguran seperti Akane Yamaguchi yang merupakan tunggal putri nomor 1 dunia saat ini, selain itu juga di tunggal putra pemain legendaris yang menjadi juara dunia 5 kali yaitu Lin Dan juga gugur ditangan H.S Prannoy dari India. Gua gak punya waktu untuk bisa nonton live, jadi gua cuma menonton beberapa pertandingan yang sudah berlangsung. Biasanya kalo nonton pertandingan bulutangkis karena tidak semua turnamen bisa disiarkan di tv, maka biasanya youtube menjadi tempat yang tepat untuk streaming pertandingan bulutangkis. Dalam beberapa channel ada yang memberikan fasilitas untuk penonton memberikan komentar lewat live chat, sebenarnya ini yang paling mengganggu gua, karena dalam live chat itu sangat sering dimana penonton kita itu justru yang chat itu adalah penonton yang naro otaknya didengkul, kenapa gua berkata demikian?, karena mereka seenaknya aja ngomong, mencaci memaki pemain kita jika kalah, dan itu menurut gua disgrace dan sangat tidak pantas karena mereka itu tidak melalui apa yang para pemain kita lalui, dulu gua agak seperti mereka, tetapi setelah gua mulai latihan bulutangkis dan skill gua makin berkembang, gua akhirnya tau bahwa semakin jago lawan kita ya akan kerasa banget yang namanya sulitnya permainan itu, apalagi dalam hal taktik. 

Dulu sama seperti mereka yang naro otaknya didengkul, gua inget dan tau banget kalo pemain kita kalah pasti mereka akan bilang "ya kita banyak melakukan kesalahan" ya semacam itulah, gua juga dulu sering bingung, ih ini kok dia terus menerus melakukan kesalahan, apalagi ketika pemain tersebut kalah dengan skor yang sangat jauh, itu gua berpikir, ya dia kalah karena terus menerus melakukan kesalahan, dan disitu gua bingung kok ini pemain terus menerus melakukan kesalahan, sampe akhirnya gua udah punya skill bulutangkis dan akhirnya inilah analisis gua kenapa pemain sering atau bahkan terus menerus melakukan kesalahan

Kesalahan atau unforced error itu adalah keadaan yang membuat seorang pemain kehilangan poinnya tanpa disengajai, unforced error itu bisa terjadi misalnya bola nyangkut di net, atau keluar, itu semua adalah kesalahan atau unforced error. Untuk orang yang otaknya didengkul, mereka akan mudahnya berpikir bahwa pemain bisa menang kalo mereka tidak berbuat kesalahan atau error tersebut. Oke, dalam permainan bulutangkis itu berbeda jauh dengan kehidupan sehari-hari yang dimana kesalahan mudah dihindari dengan cara ya jangan melakukan kesalahan tersebut, hal itu tidak berlaku di bulutangkis, justru di bulutangkis, pemain itu berjuang untuk tidak melakukan kesalahan dan pada saat yang sama juga berjuang agar lawan gagal mengembalikan bola kita atau ya intinya kita mendapat poin. Untuk bisa memenangkan pertandingan, maka pemain harus memiliki taktik yang sangat luas, taktik itu digunakan dalam setiap rally untuk bisa mendapat poin demi poin. Intinya dalam taktik itu adalah gimana cara pemain untuk mematikan lawan atau memancing lawan melakukan kesalahan, itulah mengapa kesalahan merupakan hantu yang terus menempeli pemain, karena seorang pemain juga berjuang untuk tidak terpancing lawan melakukan kesalahan. Sehingga dari yang gua simpulkan adalah, kesalahan merupakan taktik yang gagal dijalankan seorang pemain dalam suatu rally. Gua kasih contoh smash, smash merupakan bagian dari taktik bulutangkis, ketika pemain melakukan smash dan gagal dikembalikan lawan, maka itu adalah taktik yang berhasil, ketika smash tersebut malah nyangkut di net, itu menjadi kesalahan, atau ketika pemain memberi bola lob pada lawannya, meskipun bola lob cenderung mudah dikembalikan, itu tetap bagian dari taktik, ketika pemain memberi bola lob pada lawan, lawan punya opsi untuk mengembalikan dengan memberi smash, dropshot, atau mengembalikan dengan lob lagi, atau membiarkan bolanya tidak dipukul jika dia merasa itu bolanya keluar, anggap lawan memutuskan tidak mengembalikan bola, jika bolanya ternyata keluar, itu menjadi kesalahan pemain, jika ternyata bolanya masuk, itu menjadi kesalahan lawan dan pemain tersebut sukses memancing lawannya untuk melakukan kesalahan, itulah mengapa kesalahan merupakan hantu yang akan terus menempel pada seorang pemain, jadi mulai dari sekarang jadilah penonton yang bijak karena semua pertandingan tidak akan ada yang mudah. 

Rabu, 14 Agustus 2019

PKL, pahit manisnya gambaran hidup

PKL, yaps, that's what i do recently, PKL atau Praktik Kerja Lapangan. Untuk mahasiswa sih kata ini gak asing sama sekali karena ya emang ada di beberapa jurusan, dan ada SKS-nya juga. Dalam bahasa Inggris disebut on the job training. Gua mulai PKL itu tanggal 29 Juli kemaren, tapi karena ada libur galungan dan kuningan, well...... lumayan kepotong banyak juga sih waktunya. Kenapa ada libur galungan dan kuningan??, karena gua PKL di Bali, ya karena gua kampus di Unud Bali, ya ngapain juga PKL jauh-jauh, sebenarnya bisa aja sih PKL di Jakarta atau Bekasi, jadi sambil libur sambil PKL juga, tapi ya karena ngurusnya mungkin repot ya meskipun gak sedikit juga temen gua yang PKL ditempat jauh. Gua padahal gak rencana PKL semester ini, karena memang rata-rata pada PKL tuh semester depan, atau pas libur awal tahun, tapi karena gua dihasut temen gua plus karena akhir Juni kemaren Nenek gua baru aja meninggal, dan gua tuh bener-bener berduka, sedih, gua memutuskan untuk takes time on myself dulu lah, jadi gua memutuskan untuk PKL di BMKG Kuta Bali, dan kalo dipikir-pikir ya sisi positifnya gua bisa sepenuhnya libur nanti pas awal tahun.


Jadi yang pasti PKL memang tidak semua jurusan mewajibkan, kayak di FMIPA Unud, setau gua jurusan Matematika tidak wajib PKL. Untuk beberapa jurusan menyebut PKL dengan sebutan "Kerja Praktik", kayak di UI, kakak gua kebetulan semester ini juga KP di PT KAI sekitar Jatinegara sampai Cikini. PKL sendiri dilakukan tentunya diluar kampus, dan untuk mengoptimalkan jalannya PKL, pastinya dilakukan saat libur semester dan dilakukan di perusahaan atau instansi yang memberi fasilitas mahasiwa untuk PKL disitu. Rentang waktu PKL sendiri bervariasi dari 1 sampai 3 bulan tergantung lamanya waktu observasi.

Untuk bisa PKL, mahasiswa harus mengajukan surat permohonan pelaksanaan PKL ke perusahaan atau instansi yang memberi fasilitas, surat tersebut harus dikeluarkan oleh dekanat, dan untuk dekanat mengeluarkan surat tersebut, jurusan harus terlebih dahulu mengeluarkan surat permohonan ke dekanat. Jadi prosedur yang dijalani adalah kita mahasiswa terlebih dulu meminta surat permohonan untuk surat pengantar ke dosen yang bertanggung jawab pada bidang PKL, dari surat tersebut kita serahkan ke dekanat, nanti sekitar dua hari dekanat sudah mengeluarkan surat yang akan diajukan di perusahaan atau instansi tempat kita PKL. Biasanya sebelum kita mengurus surat ke dekanat, dosen yang bertanggunga jawab akan meminta kita untuk ke instansi yang akan kita tuju apakah masih menerima mahasiswa yang ingin PKL, karena ya pastinya gak enaklah kalo udah lama-lama dan repot-repot ngurusin surat sana-sini bolak-balik kampus kalo ujung-ujungnya gak diterima, dan itu juga akan menjadi catatan yang tidak baik bagi dosen yang bertanggung jawab. Yaa yang diatas itu adalah prosedur yang ada di Unud, gua gak tau apakah di univ lain sama atau nggak tapi kalopun nggak ya kayaknya gak akan beda jauh, karena memang semua itu ada prosesnya. Gua sendiri total lama gua mengurus untuk akhirnya bisa PKL yaa 27 hari lah, itu bener-bener dari awal sampe akhirnya gua bisa PKL di BMKG Kuta Bali, dan itu semua gak lepas dari beberapa drama yang harus gua lewati, yang paling gua inget adalah ketika surat pengantar sudah keluar dan gua akan menyerahkan ke BMKG, tiba-tiba tu surat DITOLAK, padahal 2 minggu sebelum gua dapet itu surat, dari instansinya sendiri bilang kalo masih bisa nerima mahasiswa PKL, dan yang nolaknya itu bukan ketua instansinya atau KABID-nya gitu, yang nolak tuh mba-mba yang kerja di bagian TU diruangan kepala instansi, dan itu juga ditolak hanya karena perkara tanggal, disurat gua gak ada tanggalnya, gua pikir mulai kapannya kita PKL ditentukan oleh instansi, ternyata kata si mba itu bilang kalo kita tentuin sendiri, yang bikin gua masih nempel rasa kesel, gondok (intinya pengen ngomong kata paling kasar dari semua kata kasar) adalah cara ngomong si mba ini yang minta ditampol, itu kalo dia cowok bisa-bisa gua tampol ditempat, karena ya, kita mungkin tau ya kadang ada kasir, atau siapa gitu yang mungkin ketika melayani kita, biasanya ya yang cetus atau jutek gitu ada, tapi intinya mereka tuh gak sampe yang minta ditonjok gitu, nah si mba ini tuh cetus, judesnya itu kelewat banget sih, dia bukan cetus jutek yang mungkin lagi bad mood gitu, dia cetusnya itu cetus judes yang pas ngomong sama gua tuh seolah-olah kayak gua punya masalah sama dia, cara ngomongnya itu bener-bener mojokin gua, dan yang gua paling keselnya lagi, dia kayak gak ada simpati gitu untuk bantu gua, gua bilang sama dia gimana repotnya ngurus surat ke dekanat, itu gua ngurus sampe 2 minggu, gua ngomong pelan-pelan dan baik-baik setidaknya ya minta bantuannya gimana, tapi ya gitu malah gua dipojokin seolah-olah gua ini kayak maling ketangkep yang lagi disidang sama korbannya. Gua waktu itu sempet kayak pasrah dan ya gua mikir wah gua bakal ngurus lagi dari awal nih hanya karena perkara tanggal, apalagi temen gua ampe bilang yaudah kalo harus ngurus dari awal ya urus aja lagi, Alhamdulillah ketika gua ke dekanat, ternyata mereka mau bantu untuk tambahin tanggal di surat gua, sehingga hanya 2 hari kemudian gua bisa masukin suratnya dan diterima. Awalnya gua kira orang-orang didalam BMKG ini bakal yang pada galak, tegas atau ya gitulah, tapi ternyata ya pas dah didalam, satpamnya, ketua balainya, Kabid, sampe pembimbing gua semuanya ramah n baik gitu sih, cuma si mba k02**1 itu doang yang emang judes. Yah sisi baiknya adalah gua udah gak perlu lagi ketemu dia.



Masuk ke bagian gua mulai PKL, jujur aja, bosen banget sih, karena gua memakai judul yang membahas "dampak" dan kalo udah seperti itu lebih ke bagian data, jadi gua ditempatkan di manajemen data di BMKG Bali, dan itu bener-bener bosenin banget, ruang kerja gua ya kayak kantor seutuhnya tapi gitulah, karena kita cuma masukin data dan nanti datanya diolah di komputer, ya otomatis semuanya cepet selesai, dan sebenarnya kalo itu dihitung kerja, gua kerja cuma perlu paling gak 3 jam doang sehari, tapi gua PKL musti 7 jam sehari, dari jam 8 pagi sampe jam 3 sore, dan semua task gua itu selalu selesai jam 10an, gak pernah tugas gua itu selesai jam 11 aja gak pernah, selalu sebelum jam 11, dan sisanya?, ya itulah mengapa gua bilang gabut parah. Tapi terlepas dari semua kegabutan itu, gua sejujurnya banyak mengambil pelajaran dari sini, pelajaran paling berharga sih bukan dari materi yang gua fokuskan pada PKL, tapi gambaran gimana nanti kehidupan orang pada umumnya, gimana gambaran nanti gua ketika udah lulus akan mencari kerja, itu semua pelajaran berharga bagi gua dari PKL ini, termasuk kegabutan yang gua alami, ini postingan juga gua tulis saat gua gabut sekarang ini, juga 2 postingan kemaren, dari kegabutan ini, gua mendapat pelajaran bahwa ya inilah dunia kerja pada umumnya, atau dunia kerja yang generik itu seperti ini, banyak orang bilang "ih gua sebenarnya males kerja kantoran" ya kerja semacam itu emang banyak yang gak mau karena ya itulah, gua tau kehidupan seperti ini tuh sucks banget tapi ya itu hidup, kita gak bisa hidup ingin making money hanya dengan duduk, kalo kita liat gimana orang seperti Bill Gates atau Mark Zuckerberg yang duitnya masuk tiap jam dan mereka hanya duduk, ya kita harus liat perjalanan mereka untuk bisa mencapai itu, dan sebenarnya mereka gak bisa loh cuma duduk doang, mereka pastinya punya kantor dan memimpin company mereka, gak bisa juga mereka lepas tangan, sekali mereka lepas tangan maka lepaslah semua uang yang masuk dan nantinya mereka bisa bangkrut. Kita bisa melihat bagaimana banyak perusahaan besar yang bangkrut, ketika perusahaan tersebut sedang dalam masa jayanya mereka pastinya CEO atau Chairman perusahaan tersebut akan dilihat sebagai orang yang tinggal duduk dan duitnya masuk tiap jam, padahal mereka sendiri meskipun duduk, otak mereka juga kerja gimana caranya agar perusahaan mereka survived atau bisa terus berjalan, apalagi dengan kondisi politik global yang saat ini lagi parah banget, saat ini dunia menghadapi perang, bukan perang yang kayak perang dunia atau perang yang kayak di Suriah atau perang nuklir, tapi dunia saat ini sedang masuk yang namanya perang dagang, dimana Amerika dibawah Trump sedang gencarnya memberlakukan tarif impor, menutup perdagangan bebas, mempersempit sirkulasi ekonomi yang pastinya berdampak banget untuk banyak perusahaan besar didunia, banyak CEO perusahaan besar baik di Indonesia maupun diluar yang lagi pusing memikirkan gimana agar perusahaan mereka bisa survived ditengah perang dagang ini, jadi kita gak bisa juga memvonis "oh dia tinggal duduk doang duitnya masuk tiap detik", iya duit mereka masuk tiap detik, tapi keluarnya juga tiap detik, dan itu juga beban banget untuk CEO perusahaan. Ya intinya untuk bisa making money atau survived, harus ada pengorbanan, harus ada usaha, itulah mengapa pendidikan itu penting, gua sendiri mahasiswa Fisika, banyak yang berpikir gua akan bekerja jadi peneliti disuatu lembaga penelitian, belom tentu juga sih, dan gua sendiri gak akan takut untuk suatu hari bekerja dibidang yang bukan Fisika banget, karena gua mengambil kuliah ini bukan untuk pekerjaan yang berkaitan melainkan gua ingin mengembangkan pikiran gua, mengembangkan persepsi, mengembangkan soft skill yang saat ini sangat dibutuhkan tapi masih banyak yang belum punya, ya kayak film 3 idiot lah kalo yang tau, itu film India yang bertema kampus, intinya dari film itu ya kuliah jangan mencari nilai, tapi cari ilmu yang bisa kamu dapat dari situ dan kamu kembangkan, jadi ya meski gua kuliah Fisika, gua gak khawatir kalo nantinya kerja di bank, atau mungkin resepsionis atau mungkin ya sekedar pekerja kantoran intinya ya gua gak takut, tapi dari pekerjaan gua itulah yang gua nanti apa yang bisa gua kembangkan disitu. Gua memang menyayangkan mindset orang Indonesia yang masih terpaku bahwa pekerjaan itu berdasarkan kita kuliah apa, ya nggak tentu juga, ada emang beberapa kuliah yang dari awal sudah meng-setting mahasiswa untuk suatu pekerjaan kayak contohnya dokter, ya tapi sebenarnya kuliah dokter pun bisa nantinya gak harus jadi dokter kayak dirumah sakit atau klinik, ya intinya dari ilmu kedokteran yang dipelajari semasa kuliah, apa yang bisa kita kembangkan disitu, jadi kuliah kedokteran pun bisa gak harus jadi dokter, dan sayang aja mindset mengembangkan seperti ini memang belum umum di masyarakat Indonesia, gua pas MUN kemaren ngobrol sama seorang delegasi dari Guatemala, dia bilang kuliah itu yang penting adalah melatih critical thinking atau berpikir kritis, kalau kita sudah bisa untuk berpikir kritis, gak penting lulusannya apa, pasti pekerjaan ada deh, dan memang orang Indonesia masih banyak yang belum bisa berpikir kritis, berpikir kritis itu adalah ketika kita bisa memiliki alasan dan bisa bertanggung jawab atas suatu jawaban yang kita pilih, dari pertanyaan 5w+1h (what, who, where, when, why and how) kedua pertanyaan yang gua bedakan warnanya itulah yang sebenarnya penting untuk melatih critical thinking karena ke 4 pertanyaan sebelumnya pastinya adalah sebuah jawaban absolute yang sudah ada ketetapannya, tapi untuk 2 pertanyaan terakhir itulah yang setiap orang bisa berbeda-beda dan disinilah perkembangan otak atau pikiran kita teruji.

Oke itu aja bahasan gua soal PKL, jadi lumayan luber kemana-mana tapi ya itu semua berkaitan sih, intinya ya ini semua tentang gimana gua PKL dan apa yang bisa gua petik dari PKL selain materi yang gua observasi selama PKL. 

Minggu, 11 Agustus 2019

Sejarah badminton dunia

Oke, di postingan ini gua sekalian mengumumkan bagian baru blog ini yaitu sport. Ini gua dapet saran dari temen-temen gua gitu, daripada sekedar cuma ngomongin hal-hal yang terkesan melankolis ya coba aja bahas hal-hal yang lebih umum gitu, dan karena gua ini pemain bulutangkis tingkat mahasiswa, temen gua nyaranin untuk coba omongin ini, apalagi gua sering update tentang bulutangkis di instagram. Tapi gua bukan hanya akan post tentang bulutangkis aja, gua juga akan post tentang hal-hal lain di section sport, meskipun nantinya mostly bulutangkis sih.

Nah masuk ke poin kali ini, gua akan membahas tentang dunia badminton, mulai dari sejarahnya sampai sekarang ini. Gua pernah baca komik "Kambing Jantan", disitu cerita pertama yang digambarkan adalah bulutangkis, dan disitu dia ada bilang kalo bulutangkis adalah olahraga tradisional di Indonesia. Salah besar, asal muasalnya aja bukan di Indonesia jir, bulutangkis itu asalnya dari Inggris. Sebenarnya nggak murni dari Inggris, tapi beberapa arkeolog berasumsi bahwa badminton sudah ada sejak tahun-tahun awal masehi. Dulu sebelum badminton, ada permainan bernama "battledore and shuttlecock" yang sangat banyak dimainkan didaratan India, China dan Eurasia. Pada dasarnya asal permainan ini adalah dari India, dikenal dengan Poonah karena dimainkan di kota bernama Poona di India dan mulai terkenal dikalangan pejabat Inggris di India. Sepulangnya pejabat-pejabat tersebut ke Inggris, mereka mendirikan club Badminton di Folkestone, Inggris pada tahun 1875. Peraturan yang digunakan adalah peraturan tradisional Pune sampai tahun 1887 sampai akhirnya klub Badminton tersebut mendirikan Asosiasi Badminton Inggris dan merevisi peraturan tersebut dan mempublikasikannya pada 13 September 1893 di Portsmouth Inggris. Pada tahun 1899 Asosiasi Badminton Inggris mendirikan turnamen All-England Badminton Championship untuk kategori ganda putra, putri dan campuran, kategori tunggal dimasukkan pada tahun berikutnya. Pada tahun 1934 akhirnya berdiri IBF (International Badminton Federation) yang anggota pertamanya adalah Inggris, Skotlandia, Wales, Kanada, Denmark, Perancis, Irlandia, Belanda dan New Zealand, India kemudian masuk pada tahun 1936, saat itu kekuatan Badminton didominasi oleh Inggris dan Denmark.

Pada tahun 1949 IBF mendirikan turnamen beregu pertama yaitu Thomas Cup yang merupakan turnamen beregu untuk laki-laki dan saat itu dimenangkan oleh Malaysia yang saat itu masih dibawah koloni Inggris bernama British Malaya dan diadakan 3 tahun sekali dengan Indonesia pertama kali memenangkannya pada tahun 1958 menghentikan rentetan kemenangan Malaysia. Saat itu tim Indonesia terdiri atas Tan Djoe Hok, Tan King Gwan, Njoo Kiem Bie, Ferry Sonneville dan Eddie Joesoef dan saat itu jumlah partai yang dimainkan sampai 9 pertandingan.


Dari awal berdirinya All-England sampai tahun 1977, turnamen tersebut secara pasif disebut sebagai kejuaraan dunia, tidak heran Rudy Hartono merupakan pemain paling legenda saat itu karena mampu menang sampai 7 kali berturut-turut. Pada tahun 1977 kejuaraan dunia bulutangkis (world championship) yang pertama diadakan di Malmo Swedia dengan Denmark mendominasi perolehan medali dengan 3 medali emas dengan tunggal putra saat itu terjadi all Danish final antara Flemming Delfs dan Svend Pri dan dimenangkan oleh Flemming Delfs. Indonesia sendiri saat itu mendapat emas pada kategori ganda putra yang juga terjadi all Indonesian final antara pasangan Tjoen-Tjoen/Djohan Wahjudi dan Christian Hadinata/Ade Chandra dan dimenangkan oleh pasangan Tjun-Tjun dan Djohan Wahjudi. Saat itu kejuaraan dunia diadakan 3 tahun sekali dan pada Kejuaraan dunia kedua pada tahun 1980 Indonesia memenangkan 4 medali emas dimana ganda putri adalah satu-satunya kategori yang tidak juara saat itu, apparently sampai sekarang ganda putri Indonesia belum pernah ada yang jadi juara dunia. Mulai tahun 1987 kejuaraan dunia diadakan 2 tahun sekali dan kemudian diadakan setiap tahun mulai tahun 2006.


Bulutangkis menjadi olahraga olimpiade pada tahun 1992 di Barcelona dimana saat itu hanya 4 kategori yang dipertandingkan yaitu tunggal putra dan putra, dan juga ganda putra dan putri, dimana kedua kategori tunggal dimenangkan oleh Indonesia yaitu Susi Susanti untuk tunggal putri dan Alan Budikusuma untuk tunggal putra, dan saat itu tunggal putra terjadi all Indonesian final antara Alan Budikusuma dan Ardy Wiranata, ganda campuran masuk pada Olimpiade 1996 di Atlanta. Sementara itu kompetisi beregu campuran Sudirman Cup pertama kali diadakan pada tahun 1989 di Jakarta dan dimenangkan oleh Indonesia, itu adalah satu-satunya kemenangan Indonesia dan belum pernah lagi menang hingga saat ini. 

Kamis, 01 Agustus 2019

Review Gone Girl : film yang mendeskripsikan Psikopat secara keseluruhan


   Mungkin tidak banyak orang yang mengetahui film ini karena memang tidak begitu populer di Indonesia, namun film ini tetap terkenal dan notable pada level internasional. Karena ini adalah review, maka spoiler alert ya. 

   Film ini dirilis pada tahun 2014 dan dibintangi Ben Affleck dan Rosamund Pike. Dari judulnya yaitu gone girl atau yang berarti gadis yang hilang adalah film thriller drama yang menurut gua secara keseluruhan mendeskripsikan psikopat. Di banyak telinga orang Indonesia, psikopat pasti langsung dihubungkan dengan seorang pembunuh yang luar biasa kejam, well ada benernya meskipun sebenarnya psikopat sendiri memiliki pengertian yang lebih luas lagi cakupannya. Oke ngomongin filmnya dulu, film ini bercerita tentang seorang suami yang mencari istrinya yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak dan hanya kerusakan kecil, ketika dia melapor ke polisi untuk mencari istrinya, perlahan-lahan polisi mencurigai sang suami telah membunuh istrinya dengan kejanggalan dan beberapa bukti forensik yang mengarah pada pembunuhan sang istri yang dilakukan suami, sang suami yang tidak mengerti bagaimana kejanggalan dan bukti forensik yang mengarah pada dirinya mulai menemukan bahwa istrinya menjebak dirinya sehingga seolah-olah dirinya telah membunuh istrinya. 

  Mengapa film ini gua katakan sebagai deskripsi psikopat, karena memang gambaran seorang psikopat sepenuhnya dijabarkan pada film ini, menurut gua sangat-sangat lengkap. Oke, jadi menurut wikipedia, psikopat itu secara umum adalah seseorang yang memiliki kelainan jiwa (bukan penyakit ya) dimana seseorang tersebut tidak memiliki bagian otak yang mengatur perasaan simpati, empati, kasihan, sedih dll. Karena itulah psikopat sering dihubungkan dengan pembunuh kejam. Ciri-ciri seorang psikopat sendiri biasanya memiliki fisik yang menarik, karismatik, mudah bergaul, dan beberapa ciri khusus psikopat yang paling penting adalah kecerdasan yang tinggi, psikopat juga sangat manipulatif sehingga mampu menipu banyak orang. Dari beberapa ciri-ciri psikopat diatas, memang bisa dihubungkan dengan pembunuh kejam, namun psikopat sendiri tidaklah selalu pembunuh, in the end ya orientasi seorang psikopat bisa membuatnya menjadi orang yang baik, yang paling penting adalah jangan pernah macam-macam dengan psikopat karena psikopat itu jika tersinggung, rasa tersinggung tersebut bisa menjadi dendam. Psikopat juga ada yang baik, dan dengan ciri-ciri yang disebutkan tadi, memang sebenarnya psikopat yang orientasinya baik tidak akan menjadi pembunuh, terkadang mungkin kita tidak sadar entah bos kita, atasan kita, dosen, bisa jadi diantara mereka ada yang psikopat, yang pasti adalah dengan ciri-ciri diatas yang nampak positif, cukup sulit untuk bisa mendeteksi seseorang itu psikopat. Biasanya psikopat yang akhirnya terkenal adalah psikopat yang terjerat kasus pembunuhan dan menunjukkan perilaku tidak bersalah saat sidang. Tapi sekali lagi ditekanka, psikopat tidaklah selalu pembunuh. 

   Dalam film ini, betul-betul digambarkan sifat psikopat yang ada pada sang istri, disitu diperlihatkan bagaimana sang istri selama berbulan-bulan mempersiapkan untuk membuat pembunuhan palsu terhadap dirinya yang dibuat seolah-olah suamilah yang melakukannya, ini menunjukkan tingkat kecerdasan seorang psikopat, bahkan sang istri bisa mengetahui gerak gerik sang suami, seolah-olah sang suami dikendalikan olehnya. Dalam film ini, sang istri juga melakukan pembunuhan, namun korbannya hanya 1 orang saja, dan dia sendiri tidak merasa bersalah dengan perbuatan tersebut, bahkan dia mampu memanipulasi perilakunya sehingga tidak dinyatakan bersalah atas perbuatan tersebut. Sang istri juga mampu berteman dengan banyak orang, bahkan kepada tetangganya dia mampu berperilaku seolah-olah sang suami beberapa kali melakukan KDRT, sehingga ketika dia hilang, si tetangga langsung mencurigai sang suami. Sang istri juga mampu membuat beberapa bukti forensik palsu namun sangat kuat sehingga polisi sendiri tidak mencurigainya. Pasangan pasutri ini memang awalnya saling mencintai dan harmonis, sampai akhirnya beberapa konflik rumah tangga membuat sang suami akhirnya selingkuh, sang istri yang marah atas perbuatan sang suami memutuskan untuk menghukumnya. Paparan diatas merupakan contoh dari film bagaimana kepribadian psikopat, sang istri memang tidak memiliki orientasi membunuh, namun sekalinya sang suami macam-macam dengannya, dia memberi hukuman yang cukup berat, bukan dengan membunuhnya namun dengan menjebaknya, adapun ketika istrinya membunuh, perbuatan tersebut serta merta bukanlah dendam melainkan alat manipulatifnya, seorang psikopat cenderung tidak segan membunuh seseorang, namun jika orang tersebut hanyalah alat, maka dia akan langsung membunuhnya (seperti pada film), namun jika psikopat membunuh karena dendam atau ketersinggungan, maka psikopat tidak akan langsung membunuh melainkan akan menyiksa si korban dengan cara yang sadis agar dia menikmati rasa balas dendam tersebut. In the end sang istri mampu menjauhi dirinya dari kecurigaan orang terhadap dirinya, beginilah kepribadian seorang psikopat yang dirangkum dengan kompleks dalam film ini. Gua sangat apresiasi sang penulis cerita yang mampu terpikirkan bagaimana membuat film yang menggambarkan sifat seorang psikopat secara keseluruhan. Ini bukanlah hal mudah, gua awalnya tidak mengerti maksud film ini, sekarang gua pun akhirnya mengerti.