Jumat, 19 Juli 2019

Review Film X-Men : Dark Phoenix


Untuk postingan ini gua ingin memberikan review tentang film X-Men : Dark Phoenix, spoiler alert ya, untuk yang belom nonton better not to read this. Oke, untuk Marvel, gua memang lebih ke penggemar X-Men Universe kebanding Avenger, karena memang kalo X-Men gua dah ngikutin dari kecil, jadi ya emang lebih banyak ngerti untuk X-Men kebanding Avenger. 

Untuk rangkaian film X-Men, Dark Phoenix ini merupakan film kedua belas  dari rangkaian seri film-film X-Men. Sejujurnya, terlepas dari kecintaan gua terhadap X-Men, harus gua akui beberapa film terakhir tidak memuaskan gua, terutama Days of Future past dan Dark Phoenix ini sendiri. Untuk bisa mengerti film X-Men secara keseluruhan karena ini merupakan film seri, jadi lebih baik menonton filmnya dari awal, dari film X-Men yang pertama, dimana film pertamanya dirilis tepatnya pada tahun 2000. Yaps, ini memang serial yang cukup sukses dalam industri perfilman dunia. Untuk timeline atau jalur waktu yang disuguhkan pada film X-Men sendiri, urutan film tidak menandakan timeline yang benar, btw timeline X-Men gua bagi dua, sebelum dan sesudah diubah di X-Men Days of Future past, ini gua berikan timeline-nya

Sebelum diubah
X-Men Origins : Wolverine (Logan/Wolverine berusia lebih tua dari Charles, masa awal Logan)) → First Class → Days of Future Past (sebelum sejarah diubah) → Origin Wolverine (masa-masa sebelum sampai bertemu Charles) → X-Men 1 → X2 → The Last Stand → The Wolverine → Days of Future Past (ketika perang, dalam proses mengubah sejarah)

Sesudah diubah
X-Men Origins : Wolverine (sejarah awalnya tak pernah diubah) → First Class → Days of future past (setelah diubah) → Apocalypse → Dark Phoenix → Deadpool → Deadpool 2 → Days of future past → Logan

Okay, untuk yang masih belom mengerti, jadi di film X-Men : Days of future past, sejarah diubah. Jadi ceritanya adalah dimana pada tahun 2023, terjadi pembantaian terhadap kaum mutan secara besar-besaran menggunakan robot yang sangat immune atau kebal dari seluruh bentuk kekuatan mutan bernama sentinels yang diproduksi dengan jumlah yang sangat banyak. Sentinels sendiri sudah bermula sejak tahun 1973, dan kunci terwujudnya program tersebut adalah Raven atau Mystique. Karena program sentinels terwujud karena kesalahan Raven dimasa lalu, maka Profesor Charles mengirim Logan kembali ke tahun 1973 untuk mengubah sejarah agar Raven tidak pernah melakukan kesalahan tersebut. 

Sebetulnya Days of future past itu bagi gua sangat wrecker bagi cerita X-Men sendiri karena hasil dari film ini adalah timeline yang berubah dan sebenarnya meskipun plot dan kualitas film yang disuguhkan itu berkualitas, tapi hasilnya kalau bagi gua pribadi adalah kekecewaan karena ini berarti cerita yang disajikan pada 6 film sebelum Days of future past itu menjadi sebuah cerita kosong yang akhirnya kita tidak lagi menemukan makna dari film-film tersebut, karena pada akhirnya seluruh cerita difilm-film itu menjadi cerita yang tidak pernah ada, dan itulah kekecewaan gua sebagai pecinta X-Men. Film Days of future past sendiri juga menimbulkan kebingungan secara kalo dilihat di akhir film yang The Last Stand itu, sejatinya saat itu mutan sudah mendapat jaminan perdamaian dengan manusia, lalu mendadak tanpa ada penjelasan difilm tersebut secara politis, lalu mutan ujuk-ujuk dibantai dan tiba-tiba asal muasalnya dari masa yang jauh sebelum film The last stand. Mungkin kalo ada kejadian khusus setelah film The last stand yang menyebabkan diwujudkannya kembali program sentinels mungkin akan bisa lebih melegakan, tapi entah kenapa alasan vital tersebut justru masuknya ditahun yang itutuh terlalu lama untuk diingat dan terlalu lama untuk sudah dimaafkan, jadinya not make any sense gitu sih. Meski mengecewakan, apparently film ini mendapat rating bagus, ya bagi gua sih ceritanya yang mengecewakan, sisanya sih bagus. 

Oke, back to Dark Phoenix, jadi film ini merupakan entry yang disuguhkan setelah perubahan sejarah. Gua melihat effort sang penulis dan produser untuk memperbaiki jalan cerita setelah perubahan sejarah harus diacungi jempol, apalagi dengan masuknya fitur karakter Deadpool yang akhirnya mengobati kekecewaan para pecinta X-Men. Film Dark phoenix itu mengambil waktu setelah kejadian di Apocalypse dan yang menjadi subjek utama difilm ini adalah karakter Jean Grey, seorang mutan yang gua favoritkan, dia memiliki kekuatan telekinesis, mampu menggerakan objek dengan pikiran, dia juga punya telepati seperti Charles Xavier. Plot singkat film ini adalah, dalam suatu misi keluar angkasa, Jean Grey dihadapkan dengan sebuah ledakan yang instead membunuh dia, justru malah memberikan dia kekuatan yang sudah berada diluar kendalinya sendiri. 
Untuk rating film ini, apparently kali ini, bukan hanya pecinta X-Men yang kecewa tapi pada umumnya pemirsa atau publik juga kecewa dengan film ini. Gua sendiri menilai film ini adalah low point for X-Men, terutama pada harapan dan ekspektasi yang kita berikan pada film ini. Untuk setiap konflik yang disuguhkan, kemudian kualitas video gua sih tetap acungi jempol, namun tetap tidak cukup untuk menutupi kekecewaan. Untuk pecinta film X-Men pasti sudah tau, setiap ada hal yang menggantung disatu film, atau suatu pertanyaan yang tidak terjawab pada suatu film X-Men, maka akan terjawab pada film berikutnya. But not for this movie, justru titik kekecewaan gua pribadi ada pada hal ini. Contohnya adalah, difilm Apocalypse, diketahui bahwa Evan atau Quicksilver merupakan anak dari Magneto. Kita tau bahwa titik kejahatan seorang Magneto adalah rasa duka yang melanda dirinya, apalagi ketika dia kehilangan seorang anggota keluarga. Ketika Evan mengetahui dirinya adalah anak dari Magneto, dia tau bahwa dirinya bisa mengobati luka duka yang ada pada Magneto dengan memberitahunya, namun apparently tidak terwujud di film Apocalypse dan kita berekspektasi tinggi pada film Dark Phoenix bahwa Magneto akan kembali pada Evan, dan ternyata hal tersebut lagi-lagi tidak terjadi. Intinya gua kecewa sekali dengan film ini.

Sama seperti Avenger Universe, pastinya serial X-Men yang lama sudah semestinya diganti dengan yang baru. Dan kita mengharapkan ya Dark Phoenix ini menjadi yang terakhir, tapi somehow endingnya aja dibuat menggantung, dan itu kecewa sekali karena itu diberikan pada film yang akan mengakhiri itu semua. Sampe saat ini belum ada konfirmasi mengenai serial X-Men yang baru selain The New Mutant yang akan dirilis tahun depan dan akan menjadi lembaran baru untuk dunia mutan karena waktu yang diambil adalah masa depan pasca matinya Wolverine. Gua gak tau apakah akan ada lagi film yang mungkin bisa diperuntukkan untuk meluruskan hal-hal yang menggantung difilm Dark Phoenix meskipun it's seems likely to be not, tapi ya who knows, meski begitu gua sih merasa kecewa aja dengan X-Men. 
Ada beberapa rumor yang mengatakan bahwa X-Men nantinya akan bergabung dengan Avengers. Bukannya gua nggak menyetujui atau menentang, gua ngerti secara kedua universe tersebut sama-sama Marvel, namun background kedua universe tersebut tuh berbeda 180 derajat. X-Men adalah sebagian kecil mutan yang menjadi superhero untuk melindungi mutan lainnya dan juga manusia, sementara Avengers adalah orang-orang yang memiliki kemampuan khusus, in fact juga involve some kind of magic etc sehingga bagi gua terdengar mustahil untuk bisa menyatukan keduanya. Meski begitu andaikan ternyata ada penulis dan produser yang bisa membuat cerita yang bisa menyatukan keduanya, itu dia harus untuk mendapat penghargaan. Oke itu aja review gua seputar film X-Men : Dark phoenix

0 komentar:

Posting Komentar