Minggu, 24 Desember 2023

Main ke La Riviera PIK 2

 Oke, jadi memang gua udah jarang banget nulis postingan di blog ini dan memang ada beberapa alasan mulai dari sibuknya kuliah gua dan ketika gua ada waktu buat nulis ya gua malah gak kepikiran untuk nulis dan itu semua memang karena gua merasa lebih efektif menggunakan sosial media. Tapi sekarang sejak perang di Gaza pecah lagi gua ahkrinya mulai aktif lagi nge-blog. Alasannya adalah karena memang gua menggunakan sosial media untuk meringankan beban otak dan juga sedikit berbagi informasi, tetapi setelah perang di Gaza pecah lagi ya tiap kali gua buka sosial media manapun, pasti selalu tentang Gaza dan orang-orang sharing foto di Gaza dan itu bikin gua sedih. Bukan berarti gua gak prihatin dengan rakyat Palestina ya, gua sangat-sangat prihatin dan gua selalu mendukung kemerdekaan Palestina, tapi memang siapalah gua, presiden bukan, raja bukan, ketum PBB bukan, ya gua hanya bisa mengalihkan perhatian gua, dari sosmed ke blog lagi, gua berasa lebih liberated sharing disini meskipun yang baca gak banyak. 

Udah sedikit basa basinya, gua berharap gua bisa lebih aktif nge-blog lagi, apalagi sekarang gua udah punya domain sendiri. Yang pasti adalah gua udah jarang banget sharing pengalaman casual dan disini gua bakal sharing pengalaman gua kemaren. 

Jadi ya intinya gua sama temen gua pas kuliah ya kita janjian untuk pergi ke PIK bareng-bareng. Kita udah janjian ketemu di Monas. Permasalahannya adalah ini satu temen gua ini orang Bali dan dia masih agak polos gitu tentang cara berkomunikasi orang Jakarta, jadi pas gua nyampe di Monas dan ketemu dia, ternyata dia ada di halte Monas, dia cuma bilang Monas aja ke gua, gak pake kata halte, ya jelaslah jadi salah paham dan gua mau gak mau ya harus jalan balik lagi ke halte Monas. Setelah kita bertiga ketemu akhirnya lanjutlah kita naik Transjakarta 1A sampe ke Central Market PIK 1 dan selama 1 setengah jam kita berdiri. Karena capek kita makan dulu di AW Central Market PIK dan sebenarnya lumayan lama disitu karena emang kita masih capek karena berdiri sepanjang jalan. 

Selesai kita makan dan istirahat akhirnya kita cau ke La Riviera Amsterdam di PIK 2 dan kita ya cuma sekedar muter-muter, makan es krim and foto-foto. 









Kita sempet kebingungan gimana mau pulang, tapi ternyata ada Bus yang dikirim Malaikat yaitu TrExpress, semacam bus listrik gitu yang mengatar kita ke stasiun Tanah Abang dan kita semua gak perlu gonta-ganti kereta lagi, gua masuk kereta langsung ketiduran. 

Rabu, 20 Desember 2023

Kualitas Udara Jakarta

 Halo semua, di post ini gua bakal sharing sedikit tentang kualitas udara Jakarta. Kita semua tahu bahwa Jakarta ini adalah kota yang memiliki tingkat polusi yang sangat tinggi, bahkan dari pas gua masih SD. Untuk gua yang sudah pernah bepergian keluar negeri dan melihat banyak negara, jujur aja gua berasa minder jadi orang Indonesia karena ya kita ini banyak banget ketinggalan dalam banyak hal. Alhamdulillah, 10 tahun terakhir pemerintah Indonesia sudah mulai jor-joran untuk membangun negeri kita dengan sungguh-sungguh dan paling gak kita bisa sedikit menyelamatkan wajah bangsa kita ini. Dulu jujur aja gua tidak begitu mempromosikan Jakarta untuk dikunjungi, paling nggak gua akan merekomendasikan Bali karena memang mereka adalah tempat di Indonesia yang designated to be a tourist hot spot

Kita sendiri juga tahu bahwa bulan September dan Oktober kemaren banyak berita tentang Jakarta menjadi kota nomor 1 dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia, disini banyak yang bingung karena kita udah bangun 3 jalur LRT, 1 jalur MRT, kereta cepat, bus listrik juga sudah diterapkan, tapi kenyatannya memang pemerintah sedikit terlambat dalam mengembangkan fasilitas publik kita. Meski begitu, sekarang kita bisa melihat bahwa hanya dengan pengurangan mobilisasi sedikit pada masa liburan memiliki dampak yang sangat besar di Jakarta, biasanya jika musim liburan atau saat pandemi, perlu waktu beberapa minggu agar langit Jakarta bisa membiru, sekarang hanya satu hari saja pengurangan mobilitas tetapi hasilnya kita bisa langsung melihat langit biru diatas Jakarta tercinta kita, dibawah ini adalah dua foto raw yang gua ambil di spot yang sama namun waktu yang berbeda, kalian bisa melihat perbedannya. 

(Jakarta diambil pada tgl 2 November 2023)

(Jakarta diambil pada tanggal 20 Desember 2023)

Kalian bisa lihat perbedaannya sangat jauh. Semoga langit biru seperti ini bisa terus mewarnai Jakarta.

Minggu, 17 Desember 2023

Indonesian railway evolution

Industri kereta api di Indonesia beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang sangat signifikan terutama dalam sistem dan juga pelayanan. Untuk KRL Commuter line sebenarnya gua gak terlalu kaget karena memang dulu pas gua masih gap year, gua naik kereta KRL hampir setiap hari. Pada tahun 2022 rute kereta api KRL sudah berubah dimana sekarang kalau mau pergi ke Jakarta Kota dari Bekasi harus transit dulu di Manggarai karena memang sekarang rute Bekasi akan mengarah ke Tanah Abang. Selain itu rute dari Bogor hanya tersedia untuk ke Jakarta Kota dan tidak ada yang ke Tanah Abang lagi sehingga penumpang yang dari Bogor harus transit Manggarai jika mau pergi ke Tanah Abang. 

Ya kurang lebih itu adalah sedikit basa basi tentang KRL Commuter, tapi disini yang ingin gua highlight adalah evolusi kereta api di Indonesia secara keseluruhan, terutama setelah pembukaan kereta cepat Jakarta Bandung yang diberi nama Whoosh. Gua pertama kali naik kereta itu ya kalo inget dulu KRL ekonomi yang gak punya pintu dan banyak yang bahkan manjat keatas kereta. Dulu tuh jadi orang Indonesia tuh berasa minder banget karena jika kita melihat negara tetangga kita, Singapura, Malaysia, bahkan Thialand itu justru mereka lebih maju dalam bidang ekonomi dan juga infrastruktur. Yang paling bikin minder lagi adalah pas film Mr Bean Holiday rilis pas tahun 2008 dimana ya semua bisa melihat majunya kereta di Inggris dan Perancis. Kemudian juga Jepang dengan Shinkansen dan juga China mulai aktif membangun kereta cepat. Gua yang tumbuh besar dengan orang tua yang sering pergi keluar negeri dan bokap gua dulu kerja di luar negeri sering mendapat cerita bagaimana majunya negara lain dan gua tuh merasa Indonesia itu yang paling ketinggalan. Gak usah jauh-jauh melihat negara seperti Jepang, Jerman, Perancis, kita bisa melihat negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia. Pertama kali gua menjajakan kaki di bandara Kuala Lumpur aja gua waktu itu sudah minder karena saat itu terminal tiga masih belum buka dan itu membuat gua udah langsung minder as soon as gua turun dari pesawat karena kualitas airport kita aja udah beda jauh banget. 

Well fast forward ke tahun 2023 gua bisa bilang perkembangan industri kereta api kita for the past 10 years itu sangat pesat dan lot's of changes that I really glad to see. Bulan Juni kemaren gua embarked on a journey ke Yogyakarta karena gua ada interview kerja dengan Susi Air di STKD Yogyakarta dan gua pergi kesana menggunakan kereta api karena ya menurut gua lebih konvenien daripada naik pesawat which requires me to arrive at the airport early and then with waiting, boarding dan lainnya technically gak beda jauh dengan kereta. Gua pergi kesana menggunakan kereta api Bangunkarta dan total perjalanan adalah 8 jam yang sebenarnya seharusnya 7 jam namun ya kalau kalian udah nonton video gua di Youtube bisa liat kalau kereta sempet mogok. Kereta Bangunkarta sendiri merupakan kereta campuran kelas eksekutif dan ekonomi dan saat gua melihat kereta ekonomi jujur aja gua cukup terkejut karena sudah sangat berbeda, kereta ekonomi saat ini sudah bisa dibilang setara dengan standard kereta ekonomi di Eropa dimana keretanya memiliki kursi yang at least bisa di recline, memiliki power socket dan yang paling penting sudah jauh lebih teratur kebanding dulu yang orang berdiri bahkan sampai manjat keatas kereta. 

Gua balik dari Yogyakarta menggunakan kereta api Argo Semeru yang sebarnya adalah kereta Bima versi siang. Kesan gua selama perjalanan kereta dari Yogyakarta sangat nyaman dan meskipun masih kereta yang ditarik lokomotif, tapi sudah tidak memalukkan lagi seperti pas gua masih kecil. Peningkatan lain yang gua sadari adalah banyak jalur tunggal yang sekarang udah jadi ganda dan juga koridor Jatinegara Bekasi sekarang udah 4 jalur sehingga memberi leluasa untuk KRL dan kereta intercity

Seperti yang kita tahu bahwa bulan Oktober kemaren kita baru aja membuka jalur kereta cepat antara Jakarta dan Bandung dan bulan lalu Alhamdulillah gua mendapat kesempatan untuk naik kereta cepat tersebut. Mungkin gua gak perlu kasih tau detail perjalanannya secara detil ya karena bisa langsung dilihat di Youtube gua tapi gua akan berbagi tentang pendapat gua aja disini. Kereta cepat Jakarta Bandung buat gua ya bisa dibilang milestone banget untuk Indonesia karena kita mempersembahkan kereta cepat pertama di Asia Tenggara dan juga pada skala yang jauh lebih besar, kereta cepat pertama yang berada dibelahan selatan khatulistiwa. Satu hal yang gua sedikit gak puas dengan kereta cepat ini adalah gua berharap jalurnya bisa lebih panjang dari Jakarta Bandung, tapi bagi gua the most important thing is to start, karena memulai itu umumnya lebih sulit daripada melanjutkan. Jika tidak percaya dengan perkataan tersebut ya kita bisa melihat jauh ke barat di Amerika Serikat dimana mereka sudah memulai konstruksi kereta cepat sejak 2008 dan sampai sekarang belum selesai, rel aja belum dipasang. Melihat keselatan juga Australia juga gagal untuk memulai proyek mereka dan juga negara tetangga yang dulu bikin kita iri, Singapura dan Malaysia juga gagal dalam memulai. 





Ya paling segitu aja pendapat gua tentang kereta cepat dan gua hanya berharap semua pencapaian 1 dekade terakhir terus berlanjut. 

Kamis, 14 Desember 2023

Kuliah S2 Online di Kampus Italia

 Halo guys, gua memang rencana sebelum menutup tahun ini, gua bakal bikin post tentang gimana gua bisa dapet S2 Online di Kampus Italia. Ceritanya itu sebenarnya panjang banget dan banyak sekali personal struggle yang gua lalui sampe gua mencapai titik ini, tapi karena tadi gua dah bilang personal which is gua gak mau membuka terlalu banyak jadi gua ceritain seadanya aja. 

Semua itu berawal dari gua dapet kerja di kantor di Bali dimana gua dapet posisi sebagai manajer admin. Gajinya sebenarnya gak yang gede banget karena memang itu perusahaan kecil, tapi gua gak pernah takut untuk memulai dari nol, makanya gua sih gas aja. Setelah lima bulan kerja disitu dan gua wisuda, ortu gua nyuruh gua untuk pulang ke Jakarta dan mereka menjanjikan gua pekerjaan di Jakarta. Sayangnya, ortu gua gak berhasil memasukkan gua ke tempat kerja manapun dan gua mau gak mau ya harus berusaha cari kerja lagi. Setelah kira-kira tiga bulan cari kerja gak ada hasil, gua bahkan sempet sampe ke Jogja untuk walk in interview Susi Air terus sampe tiga kali ke Pangandaran ujung-ujungnya cuma dibuang gitu aja sama Susi Air dan ya itu adding more disappointment for me. Disitu ya gua blaming ortu gua karena gua sebenarnya udah nyaman ditempat kerja lama gua dan tau sendiri lah nyari kerja itu gak gampang, saat itu gua merasa hasil usaha gua pas di Bali nyari kerja dan akhirnya dapet ya direnggut oleh ortu gua. 

Disaat kekecewaan itulah nyokap gua akhirnya nawarin gua untuk kuliah S2 online di kampus ILO (International Labor Organization) di Italia. Sebelumnya ortu gua memang bilang kalau mau kuliah S2 ya cari aja beasiswa, dan itulah yang dilakukan saudari gua, dia dapet beasiswa kuliah di London. Tapi, karena mungkin ortu gua mengerti bahwa mereka sudah merenggut hasil usaha gua, akhirnya disini mereka memutuskan untuk kembali membiayai kuliah gua disini 100%. Sebenarnya gua awalnya gak terlalu mau kuliah disini karena kuliahnya online, kuliah tatap muka disana cuma tiga bulan terus tesis kudu pulang lagi, menurut gua ya ngapain?, tapi keliatannya kampus ini doang yang ortu gua bisa afford dan gua liat prospeknya lumayan bagus, akhirnya gua memutuskan untuk melanjutkan kuliah gua ini. 

Gua kuliah Master in Occupational Safety and Health di ITCILO yang bekerja sama dengan Turin School of Development. Jurusan ini simpelnya adalah jurusan S2 di K3 atau Kesehatan Keselamatan Kerja. Kuliahnya itu dibagi jadi tiga fase : 

  1. Online class : September 2023 - Januari 2024
  2. Face to face class : Januari 2024 - April 2024
  3. Online Thesis : April 2024 - September 2024
Yaps, kalau kalian baca timeline-nya itu bener, kuliahnya sudah mulai dan sudah berjalan tiga bulan dan gua sudah menghabiskan total tujuh modul. Yang gua gak sangka adalah kuliahnya enjoyable banget, gak sesusah dulu pas gua Fisika S1 dimana gua Fisika Kuantum sampe tiga kali terus skripsi sampe nangis-nangis. Well so far so good dan tentu aja gua sangat looking forward for my class in Turin Italy nanti di Bulan Januari. 

Rabu, 13 Desember 2023

Pengalaman Umroh

 Halo guys, di post ini gua bakal cerita sedikit tentang pengalaman gua Umroh. Sebenarnya ya Umroh ini lebih ke Tasyakur gua karena gua diterima untuk lanjut studi master di Italia, more on that to come. Jadi ya Ibu gua memang sudah menawarkan ke gua untuk perjalanan Umroh ini. Ya karena paspor gua itu diperbarui tahun 2020 dan sampe sekarang belom kepake, yaudah gua mah iya aja, meskipun technically gua agak unease diawal karena gua ini tipe orang yang suka solo traveling kebanding traveling group. Yah karena nyokap gua agak maksa dan untuk membahagiakan nyokap gua (which is the term have the opposite definition) yaudah gua putuskan untuk berangkat. 

Jadi gua itu berangkat Umroh tanggal 5 Agustus (lumayan telat ya postingannya), dan gua kesana menggunakan travel Umroh bernama Albis yang kantornya beralamat di Tebet, Paman gua yang merupakan seorang Kyai bekerja disana sebagai pendamping Jamaah. Gua berangkat menggunakan maskapai Garuda Indonesia dari Jakarta terbang direct ke Madinah. Ada sedikit drama di imigrasi karena salah satu Jamaah yang difabel yang merupakan Om gua yang anggota jauh keluarga besar gua ditahan karena kesalahan print yang ada di visanya. Visanya itu elektronik, jadi print out, bukan yang visa stiker yang ditempel di halaman paspor. Pas gua cek Jama'ah yang lain ternyata mereka semua salah print, cuma visa gua doang yang isinya bener. Kesalahan print-nya itu ada ditanggal validasinya dimana bukannya waktunya maju malah mundur. Periode validasinya mundur dari 31 Juli 2023 ke 30 Juni 2023. Tapi setelah gua ngobrol sama petugas imigrasinya, dimana dia nahan karena gak mau kita kena masalah pas nanti di Saudi, gua bilang ke dia kalau ini kesalahan minor mungkin ada di sistem E-Visa pemerintah Saudi, akhirnya dia meloloskan Om gua ini. 

Setelah lolos Imigrasi di Jakarta kita pun akhirnya masuk ke pesawat dan terbang ke Madinah. Perjalanan dari Jakarta ke Madinah itu kurang lebih 9 jam dan dipesawat dapet makan dua kali. Nyampe di Madinah itu jam 8-an malam. Setelah mendarat dan lewat imigrasi, kita nunggu ada lah sekitar 40 menitan sampe akhirnya bus kita berangkat dari Bandara Madinah. Selama nunggu itu ya koper kita diambil oleh agen mereka, terus dibawa ke bus. Pas lagi di bus paman gua ngambil paspor kita semua karena memang udah peraturan dari Arab mewajibkan kita untuk menyerahkan paspor, gantinya kita dapet nametag dan semua Jama'ah pakai nametag, makanya gampang banget kalau mau tau asal negara setaip orang yang kalian lihat. Disana kita dipandu oleh Muthawif asal Lombok yang dia ini tinggal di Mekkah dan memang secara spesifik pekerjaannya adalah Muthawif untuk Jama'ah Indonesia di Saudi. Gua dan Jama'ah lainnya stay di Hotel namanya One Inn yang terletak pas banget di seberang Masjid Nabawi. Sambil proses masukin koper ke hotel, Muthawif kita ngajak kita masuk sedikit ke pelataran Masjid Nabawi untuk melihat suasana Masjid Nabawi. 

Esoknya kita bangun dan hari itu kita gak kemana-mana sih karena memang agendanya adalah Sholat di Raudhoh dan untuk bisa masuk kesana ya harus ngurus ijin dan itu Muthawif yang ngurus dan ada waktu saat itu dibuka dan ada giliran untuk cowo ada giliran untuk cewe. Hari itu ya gua sekedar pergi jalan kaki keliling Madinah (sebenarnya cuma sekitaran Masjid Nabawi aja). Hari itu gua ketemu banyak orang Malaysia yang tinggal disana sebagai trainee Muthawif. Saya sempat pergi ke mall kecil yang ada disebelah Masjid Nabawi dan disitu gua diajak ngobrol bareng dengan beberapa trainee Muthawif dari Malaysia dan jujur gua seneng ngobrol dengan mereka karena gua memang selalu embrace persaudaraan antara Indonesia dan Malaysia. 

Hari ketiga kita ada acara City Tour Madinah. Perjalanan diawali dengan pergi ke Jabal Uhud dimana disitu terjadi perang Uhud. Disana terdapat satu lahan yang dipagar dan itu adalah makam para Syuhada perang Uhud. Di Jabal Uhud sendiri areanya luas dan disana banyak merpati yang terbang dan ada orang yang jualan kuaci mentah untuk dikasih ke burung, itu seru banget. Selanjutnya kita pergi ke Masjid Quba dan Sholat disana dan setelahnya kita pergi ke kebun kurma untuk santai-santai dan para ibu-ibu pada belanja. 


Hari keempat adalah hari yang panjang karena hari itu kita pergi ke Mekkah, dan sekedar info, kita ke Mekkah menggunakan bus. Kita berangkat dari hotel pagi-pagi dan sudah membawa kain Ihram. Setelah itu kita berangkat ke Masjid Bir Ali tepat sebelum Sholat Zuhur karena memang lebih efektif seperti itu. Jama'ah lain umumnya ke Masjid Bir Ali setelah Sholat Zuhur, tapi karena itu bakal rame banget, akhirnya kita Sholat Zuhur di Masjid Bir Ali sekalian ambil Miqat untuk ber-Ihram. Selesai Sholat Zuhur dan Sholat Sunnah Ihram, akhirnya kita pun berangkat ke Mekkah. Perjalanan ke Mekkah itu kira-kira 6 jam dan kita sempat berhenti sebentar di rest area ditengah jalan yang khusus untuk Jama'ah Indonesia. Kita sampai di Mekkah sore sebelum Maghrib dan kita istirahat sebentar di hotel karena memang kita akan melakukan prosesi Umroh setelah Isya. Prosesi Umroh pun dimulai dengan Tawaf di Masjidil Haram, kemudian Sa'i antara bukit Safa dan Marwah dan diakhiri dengan memotong sedikit rambut kita. Prosesi Umroh selesai roughly tengah malam dan sampe dihotel kita semua pun tepar. 

Hari berikutnya agendanya adalah City Tour Mekkah yang sebenarnya adalah mengunjungi tempat-tempat untuk Beribadah Haji seperti Jabal Rahmah, Padang Arafah dan Mina. Kita berangkat pagi-pagi karena siang hari itu kita akan melakukan Umroh kedua. Untuk Umroh kedua tidak seperti malam sebelumnya yang kita Sa'i dengan cara berjalan, kali ini Sa'i menggunakan scooter. Asyik sih Sa'i menggunakan scooter karena tidak capek dan lebih cepat. Gua satu scooter dengan paman gua dan gua  bertugas nyetir scooter dan paman gua memimpin bacaan Doa selama Sa'i


Selesai Umroh kita pun balik ke hotel dan seperti yang sudah bisa ditebak, kita semua tepar. Tapi malamnya, gua pergi keluar jalan-jalan sekitar Masjidil Haram dan gua untuk pertama kalinya Sholat Isya di trotoar karena ya waktu itu Azan dan udah gak keburu masuk ke Masjidil Haram. 

Besoknya kita pergi mengunjungi Ta'if dan ya sedikit belajar tentang sejarah kota tersebut dan disana kita mengunjungi semacam kebun strawberry. Disitu paman gua sebenarnya ngajak Umroh lagi tapi karena semua sudah kelelahan dan ingin menikmati waktu disana, akhirnya kita memutuskan untuk tidak Umroh hari itu. Balik dari Tai'f gua pun jalan-jalan sekitar Masjidil Haram lagi karena ya gua ini traveler, yang membedakan gua dengan Jama'ah lain adalah saat ada free time ya gua bakal jalan-jalan, eksplor, sedangkan yang lain ya biasanya cuma ngobrol di hotel sambil ngerokok. Malamnya gua diajak paman gua makan di KFC yang ada didalam salah satu mall yang kalau mau masuk harus naik tangga, tapi jujur aja gua lupa nama mall-nya apa. 


Besoknya itu hari Jum'at dan kita melaksanakan Sholat Jum'at di Tower menara jam👆🏼 karena didalamnya ada Mushola yang menghadap langsung ke Ka'bah. Hari itu juga acara bebas sih karena memang seluruh prosesi Umroh itu dan juga tour-nya sangat banyak dan panjang dan juga melelahkan, akhirnya ya gua memutuskan untuk traveling aja keliling kota Mekkah. 

Besoknya adalah hari kepulangan kita ke Indonesia. Sebelum berangkat ke Jeddah kita melaksanakan Tawaf Wada. Kita berangkat pagi agak siangan ke kota Jeddah. Jujur aja gua awalnya berharap kita berangkat dari terminal baru bandara Jeddah, tapi ternyata berangkatnya dari terminal Haji. Pesawat kita berangkat jam 1 malam dan kita punya waktu seharian untuk bersantai di Jeddah. Kita pergi ke Cornes yang berlokasi tidak jauh dari Al-Balat yang merupakan kota tua Jeddah. Setelah Saudi membuka pariwisata, banyak travel vlogger yang gua tonton di Youtube pergi ke Jeddah dan mereka pastinya mengunjungi Al-Balat. Disana gua berkenalan dengan orang lokal Jeddah yang jadi tour guide gua karena memang dia sangat ingin belajar Bahasa Inggris dan saat mengetahui gua lancar Bahasa Inggris ya dia akhirnya menemani gua. Disana gua juga bertemu dengan turis asal Italia. Saat pergi ke Jeddah memang berasa seperti ke negara lain karena memang mulai dari 2018 Saudi itu mulai melonggarkan peraturan Syari'ah mereka, perempuan tidak lagi wajib berhijab ataupun memakai Abaya. Gua bahkan melihat beberapa cewek Filipina jalan dengan celana mini diatas paha. Disana juga banyak turis yang memang ya mereka bisa santai aja jalan dengan baju kasual. Gua sangat puas exploring Al-Balat karena orang lokal yang guiding gua, dia namanya Jemmy ya dia ramah dan juga gua dibeliin roti dan susu serta air putih selama gua touring Al-Balat. 



Sayangnya karena Jama'ah lainnya sudah pada bosen dan pada gak sabar ke Bandara, gua akhirnya ditelpon paman gua untuk ke bus karena kita akan segera berangkat ke bandara. Kita sampai di bandara pas Maghrib dan itu masih lama banget sebelum pesawat kita berangkat. Kita kembali menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Gua sangat beruntung saat perjalanan pulang karena gua dapet kursi dibelakang dan satu baris kursi gua itu kosong, jadi ya gua bisa tidur selonjoran dan itu adalah tidur paling nyenyak gua saat berada di pesawat. Saat penerbangan juga gua melihat ada beberapa turis Eropa yang juga gabung dalam penerbangan kita, gua gak kaget karena memang Saudi sudah membuka pariwisata mereka dan mungkin turis-turis tersebut pada mau ke Bali setelah mengunjungi Saudi. 

Kita pun nyampe hari berikutnya Minggu 13 Agustus 2023. Disana bokap nyokap gua datang jemput dan paman gua juga udah sekalian ngikut karena memang rumah paman gua nggak jauh dari rumah ortu gua. Oke sekian cerita pengalaman Umroh gua.