Halo guys, di post ini gua bakal cerita sedikit tentang pengalaman gua Umroh. Sebenarnya ya Umroh ini lebih ke Tasyakur gua karena gua diterima untuk lanjut studi master di Italia, more on that to come. Jadi ya Ibu gua memang sudah menawarkan ke gua untuk perjalanan Umroh ini. Ya karena paspor gua itu diperbarui tahun 2020 dan sampe sekarang belom kepake, yaudah gua mah iya aja, meskipun technically gua agak unease diawal karena gua ini tipe orang yang suka solo traveling kebanding traveling group. Yah karena nyokap gua agak maksa dan untuk membahagiakan nyokap gua (which is the term have the opposite definition) yaudah gua putuskan untuk berangkat.
Jadi gua itu berangkat Umroh tanggal 5 Agustus (lumayan telat ya postingannya), dan gua kesana menggunakan travel Umroh bernama Albis yang kantornya beralamat di Tebet, Paman gua yang merupakan seorang Kyai bekerja disana sebagai pendamping Jamaah. Gua berangkat menggunakan maskapai Garuda Indonesia dari Jakarta terbang direct ke Madinah. Ada sedikit drama di imigrasi karena salah satu Jamaah yang difabel yang merupakan Om gua yang anggota jauh keluarga besar gua ditahan karena kesalahan print yang ada di visanya. Visanya itu elektronik, jadi print out, bukan yang visa stiker yang ditempel di halaman paspor. Pas gua cek Jama'ah yang lain ternyata mereka semua salah print, cuma visa gua doang yang isinya bener. Kesalahan print-nya itu ada ditanggal validasinya dimana bukannya waktunya maju malah mundur. Periode validasinya mundur dari 31 Juli 2023 ke 30 Juni 2023. Tapi setelah gua ngobrol sama petugas imigrasinya, dimana dia nahan karena gak mau kita kena masalah pas nanti di Saudi, gua bilang ke dia kalau ini kesalahan minor mungkin ada di sistem E-Visa pemerintah Saudi, akhirnya dia meloloskan Om gua ini.
Setelah lolos Imigrasi di Jakarta kita pun akhirnya masuk ke pesawat dan terbang ke Madinah. Perjalanan dari Jakarta ke Madinah itu kurang lebih 9 jam dan dipesawat dapet makan dua kali. Nyampe di Madinah itu jam 8-an malam. Setelah mendarat dan lewat imigrasi, kita nunggu ada lah sekitar 40 menitan sampe akhirnya bus kita berangkat dari Bandara Madinah. Selama nunggu itu ya koper kita diambil oleh agen mereka, terus dibawa ke bus. Pas lagi di bus paman gua ngambil paspor kita semua karena memang udah peraturan dari Arab mewajibkan kita untuk menyerahkan paspor, gantinya kita dapet nametag dan semua Jama'ah pakai nametag, makanya gampang banget kalau mau tau asal negara setaip orang yang kalian lihat. Disana kita dipandu oleh Muthawif asal Lombok yang dia ini tinggal di Mekkah dan memang secara spesifik pekerjaannya adalah Muthawif untuk Jama'ah Indonesia di Saudi. Gua dan Jama'ah lainnya stay di Hotel namanya One Inn yang terletak pas banget di seberang Masjid Nabawi. Sambil proses masukin koper ke hotel, Muthawif kita ngajak kita masuk sedikit ke pelataran Masjid Nabawi untuk melihat suasana Masjid Nabawi.
Esoknya kita bangun dan hari itu kita gak kemana-mana sih karena memang agendanya adalah Sholat di Raudhoh dan untuk bisa masuk kesana ya harus ngurus ijin dan itu Muthawif yang ngurus dan ada waktu saat itu dibuka dan ada giliran untuk cowo ada giliran untuk cewe. Hari itu ya gua sekedar pergi jalan kaki keliling Madinah (sebenarnya cuma sekitaran Masjid Nabawi aja). Hari itu gua ketemu banyak orang Malaysia yang tinggal disana sebagai trainee Muthawif. Saya sempat pergi ke mall kecil yang ada disebelah Masjid Nabawi dan disitu gua diajak ngobrol bareng dengan beberapa trainee Muthawif dari Malaysia dan jujur gua seneng ngobrol dengan mereka karena gua memang selalu embrace persaudaraan antara Indonesia dan Malaysia.
Hari ketiga kita ada acara City Tour Madinah. Perjalanan diawali dengan pergi ke Jabal Uhud dimana disitu terjadi perang Uhud. Disana terdapat satu lahan yang dipagar dan itu adalah makam para Syuhada perang Uhud. Di Jabal Uhud sendiri areanya luas dan disana banyak merpati yang terbang dan ada orang yang jualan kuaci mentah untuk dikasih ke burung, itu seru banget. Selanjutnya kita pergi ke Masjid Quba dan Sholat disana dan setelahnya kita pergi ke kebun kurma untuk santai-santai dan para ibu-ibu pada belanja.
Selesai Umroh kita pun balik ke hotel dan seperti yang sudah bisa ditebak, kita semua tepar. Tapi malamnya, gua pergi keluar jalan-jalan sekitar Masjidil Haram dan gua untuk pertama kalinya Sholat Isya di trotoar karena ya waktu itu Azan dan udah gak keburu masuk ke Masjidil Haram.
Besoknya itu hari Jum'at dan kita melaksanakan Sholat Jum'at di Tower menara jam👆🏼 karena didalamnya ada Mushola yang menghadap langsung ke Ka'bah. Hari itu juga acara bebas sih karena memang seluruh prosesi Umroh itu dan juga tour-nya sangat banyak dan panjang dan juga melelahkan, akhirnya ya gua memutuskan untuk traveling aja keliling kota Mekkah.
Sayangnya karena Jama'ah lainnya sudah pada bosen dan pada gak sabar ke Bandara, gua akhirnya ditelpon paman gua untuk ke bus karena kita akan segera berangkat ke bandara. Kita sampai di bandara pas Maghrib dan itu masih lama banget sebelum pesawat kita berangkat. Kita kembali menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Gua sangat beruntung saat perjalanan pulang karena gua dapet kursi dibelakang dan satu baris kursi gua itu kosong, jadi ya gua bisa tidur selonjoran dan itu adalah tidur paling nyenyak gua saat berada di pesawat. Saat penerbangan juga gua melihat ada beberapa turis Eropa yang juga gabung dalam penerbangan kita, gua gak kaget karena memang Saudi sudah membuka pariwisata mereka dan mungkin turis-turis tersebut pada mau ke Bali setelah mengunjungi Saudi.
0 komentar:
Posting Komentar