Kapal Titanic adalah kapal yang paling terkenal didunia, hampir semua orang tau tentang kapal ini, bahkan di Indonesia sendiri kapal ini juga cukup terkenal, minimal mereka tau dari film Titanic yang sering ditayangkan di box office malam TransTv atau RCTI dll. Meski Titanic hanyalah kapal, tapi masih banyak yang bertanya-tanya kenapa kapal ini sangat terkenal bahkan sampai saat ini secara kejadiannya aja udah terjadi lebih dari 100 tahun yang lalu?
Jawabannya simpel, Titanic merupakan kapal terbesar didunia saat itu dan Titanic sendiri tenggelam pada pelayaran perdana yang pastinya untuk semua orang ya kurang tragis apa nasib itu kapal, kapal gede dibangun oleh suatu perusahaan untuk mencetak keuntungan perusahaan yang menaunginya dan tiba-tiba tenggelam pada pelayaran perdana, intinya ya boro-boro untung, balik modal aja belom.
Perusahaan yang membangun Titanic adalah White Star Line, perusahaan kapal pesiar asal Inggris yang memang sangat ambisius. Saat itu karena moda transportasi penghubung masih lewat jalur laut, ya otomatis persaingan perusahaan kapal itu ya sangat sengit, apalagi saat itu White Star Line sangat berambisi menyaingi perusahaan perkapalan asal Inggris juga yang eventually masih berdiri sampai saat ini yaitu Cunard. Ya persaingan kedua perusahaan ini kalo diasumsikan dengan apa yang ada di Indonesia saat ini seperti Lion air dan Garuda. Pada tahun 1907 Cunard meluncurkan kapal yang menjadi kapal terbesar dan tercepat didunia saat itu yaitu Lusitania, tentu saja WSL gak mau kalah, akhirnya mereka memperkenalkan produk kapal yang tergabung dalam kelas Olympic yaitu Olympic, Titanic dan Britannic. Olympic adalah kapal paling pertama yang diluncurkan pada tahun 1911 dan ya menjadi yang terbesar didunia saat itu. Setahun kemudian saudarinya Titanic juga diluncurkan meskipun akhirnya tenggelam. Produk kelas Olympic yang diperkenalkan WSL seperti terkena kutukan, sebab dari 3 bersaudara kapal yang ada di kelas ini, hanya Olympic yang terus bertahan sampai akhir karirnya, sementara Titanic dan Britannic tidak pernah beroperasi melebihi 1 tahun, bahkan untuk Titanic usianya pun tidak melebihi 1 minggu. Untuk Olympic, karirnya selama beroperasi sangat gemilang.
Mungkin ada yang pernah denger bahwa Titanic diazab karena seseorang pernah berkata bahwa "Tuhan saja tidak akan bisa menenggelamkannya", yang sebenarnya memang ada yang berkata begitu. Tapi keluarnya kata-kata ini bahkan memvonis Titanic tidak bisa tenggelam bukanlah tanpa alasan, karena kakak sulung Titanic yaitu Olympic pernah menabrak sebuah kapal 5 bulan sebelum Titanic beroperasi, dan tabrakan tersebut terbilang sangat fatal karena membuat sebuah lubang besar di sisi kapal Olympic ini.
Apparently lubang besar disisi kiri kapal Olympic ini tidak cukup untuk menenggelamkannya, dan dengan spesifikasi yang sama, wajar jika Titanic disebut-sebut tak tertenggelamkan, meskipun akhirnya gunung es lah yang menjadi perantara Tuhan untuk mengingatkan manusia bahwa hanya Tuhan yang bisa berkehendak. Tragedi Titanic sendiri untuk informasi bahwa sebenarnya jumlah korban selamat itu jauh lebih sedikit dari korban jiwa, hanya 1/4 kalo gak salah yang selamat, hal itu dikarenakan jumlah sekoci yang tidak cukup untuk menampung seluruh penumpang dan juga keadaan lokasi saat itu yang airnya bersuhu 0°C sehingga wajar jika mereka meskipun sudah tidak berada didalam kapal, tetap saja mereka mati membeku. Dengan pelajaran yang diambil dari Titanic, sang kakak akhirnya di remaster agar kapal tersebut memenuhi standar keamanan terutama menambah jumlah sekoci yang awalnya hanya ada 16 menjadi 48. Pada malam kejadian Titanic sendiri sebenarnya Olympic juga dalam perjalanan di jalur yang sama namun kearah sebaliknya dan kapten kapal Olympic saat itu juga menerima pesan S.O.S dari Titanic, saat itu Olympic dengan sigap langsung menuju ke lokasi Titanic tenggelam, meski memang jaraknya masih terbilang sangat jauh. Saat Olympic sudah dekat dengan lokasi tenggelamnya sang adik, Olympic menerima informasi bahwa kapal Carpathia sudah ada dilokasi dan mereka sudah mengangkut seluruh korban selamat, Olympic saat itu ingin membantu agar beberapa korban juga diangkut oleh Olympic, namun kapten kapal Carpathia menolak seraya mengatakan bahwa mereka tidak ingin menambah beban psikologi para korban secara Olympic terlalu identik dengan Titanic dan dengan tragedi yang masih sangat baru terjadi, tentu saja keberadaan Olympic hanya akan menjadi hantu bagi para korban selamat.
Tragedi Titanic sendiri menjadi pukulan keras untuk WSL dan hal tersebut menunda peluncuran sang adik bungsu Britannic. Britannic yang dijadwalkan untuk diluncurkan pada tahun 1913 akhirnya baru bisa beroperasi tahun 1915, namun karena saat itu perang dunia 1 sudah pecah, Britannic beroperasi bukan sebagai kapal penumpang melainkan sebagai kapal rumah sakit atau hospital ship . Britannic sendiri berumur pendek, hanya 11 bulan berkarir kapal tersebut tenggelam, namun penyebab tenggelamnya karena adanya ledakan pada mesin, namun karena kelengkapan keselamatan dan lokasi yang tidak sekejam lokasi tempat Titanic tenggelam, tragedi Britannic tidak memakan korban jiwa yang banyak.
Tenggelamnya Britannic tentunya memberikan kerugian bertubi-tubi untuk WSL, meskipun Olympic terus bertahan hingga akhir karirnya, kerugian dari produk kelas Olympic ini tidak pernah tertutupi. Sepanjang PD I, Olympic bertugas sebagai kapal tentara atau troop ship dan karena saat itu setiap kapal sangat rentan menjadi target torpedo oleh kapal selam Jerman (kapal Carpathia tenggelam karena ditembak torpedo oleh kapal selam Jerman) maka Olympic di cat ulang dengan cat kamuflase yang membentuk motif dazzle, banyak kapal yang dicat seperti itu saat PD I.
Sepanjang karirnya, Olympic sendiri beberapa kali mengalami tabrakan namun selalu berhasil selamat. Pada saat PD I sendiri Olympic yang saat itu sudah dibidik oleh kapal selam Jerman juga berhasil selamat dimana saat itu sang kapten melihat sebuah objek kecil dilaut dan ternya itu adalah periskop dari kapal selam Jerman, kemudian sang kapten memerintahkan untuk menambah kecepatan dan akhirnya Olympic menabrak kapal selam tersebut dan membuat kapal selam tersebut tenggelam, sementara Olympic tidak mengalami kerusakan berarti.
Usai PD I Olympic kembali menjadi kapal penumpang dan pada era 1920-an kapal ini kembali menjadi kapal yang populer dan banyak selebriti dan pejabat yang naik kapal ini. Pada tahun 1929 terjadi krisis ekonomi yang melanda Amerika dan beberapa negara barat lainnya yang juga berdampak pada WSL dan Cunard dimana keduanya sama-sama masih mencoba bangkit dari kerugian yang dialami karena PD I dimana Cunard sendiri juga mengalami kerugian setelah beberapa armada kapalnya termasuk Lusitania yang merupakan kapal terbesar didunia sebelum Olympic menjadi target torpedo kapal selam Jerman. Agar mendapat subsidi dari pemerinta Inggris, Cunard dan WSL akhirnya sepakat untuk merger atau bersatu menjadi "Cunard-White Star Line" dimana merger ini memberi dampak yang cukup positif bagi keduanya, dan dengan bersatunya kedua perusahaan ini, akhirnya Cunard-WSL mampu untuk membangun lagi armada kapal yang saat itu kapal yang dibangun adalah Queen Mary yang eventually kapalnya masih ada sampai saat ini dan sekarang kapalnya sudah berfungsi sebagai hotel terapung. Karir Olympic terus berlanjut setelah WSL bersatu dengan Cunard, namun pada tahun 1935 akhirnya operasi Olympic dihentikan dan pelayaran terakhir kapal tersebut terjadi pada 5 April 1935 dari New York ke Southampton untuk yang terakhir kalinya. Kapal tersebut sepenuhnya dihancurkan pada tahun 1937, meskipun memiliki karir gemilang, Olympic tak pernah mampu membayar kerugian yang dialami kedua adiknya, sehingga usai PD II, Cunard sepenuhnya mengambil keuntungan WSL dan nama White Star Line akhirnya dihapuskan, untuk Cunard sendiri masih bertahan sampai saat ini dan salah satu armada kapalnya yaitu Queen Mary 2 menjadi kapal terbesar didunia pada tahun 2004. Itulah cerita tentang Olympic, kapal saudari Titanic yang tak tertenggelamkan.
![]() |
Olympic (kiri) bersama Titanic (kanan) |